13 Maret 2023

PHNOM PENH – Kamboja telah meminta Australia untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi pelatihan petugas kepolisian Kerajaan dalam memerangi kejahatan dunia maya, yang sedang meningkat di Asia.

Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan pada 8 Maret antara Kapolri Neth Savoeun dan Komandan Polisi Federal Australia (AFP) Asia Peter Sykora di Phnom Penh.

Menurut postingan kepolisian nasional di media sosial, Savoeun memuji “hubungan erat” antara pimpinan kepolisian kedua negara dan berterima kasih kepada AFP atas dukungannya.

Dukungan tersebut mencakup penyediaan penasihat untuk merumuskan kebijakan kepolisian nasional Kamboja, mendukung pembentukan Tim Kejahatan Transnasional (TCT) dan memberikan peningkatan kapasitas bagi petugas kepolisian Kerajaan. Bantuan ini juga mencakup bantuan pembangunan fasilitas baru dan proyek berskala besar lainnya.

“Savoeun menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang meminta Australia untuk memberikan lebih banyak dukungan, terutama dalam pelatihan khusus yang diperlukan untuk memerangi kejahatan dunia maya, yang sayangnya merupakan tren yang berkembang di Asia,” tulis postingan tersebut.

Sykora memuji hasil kerja sama antara AFP dan Kepolisian Nasional Kamboja melalui TCT dan berterima kasih kepada Savoeun atas dukungannya yang berkelanjutan terhadap AFP. Australia menghargai tim TCT Kamboja sebagai model yang patut ditiru

negara lain di masa depan. AFP berjanji untuk terus mendukung Kepolisian Nasional Kamboja,” tambahnya.

Sykora juga mengucapkan selamat kepada Kamboja atas penghapusannya dari daftar abu-abu Financial Action Task Force (FATF) karena pencucian uang dan mencatat kontribusi Polri dalam penghapusan tersebut.

Thong Mengdavid, peneliti di Mekong Center for Strategic Studies di Asian Vision Institute, mengatakan digitalisasi sangat penting untuk mendorong pembangunan nasional dan keamanan negara, namun memperingatkan bahwa sifat keamanan global yang terus berkembang mengarah ke tren yang lebih berbahaya, modern, dan mematikan. bergerak, di bidang TI, keamanan siber, dan peperangan drone.

“Keamanan siber merupakan ancaman serius terhadap keamanan negara karena sifatnya yang halus dan tidak jelas,” ujarnya.

“Australia akan menjadi mitra yang berharga bagi Kepolisian Nasional. Masyarakat Australia dapat berbagi keterampilan yang mereka miliki sehingga pemerintah setempat dapat melakukan analisis SWOT mengenai masalah keamanan siber,” katanya kepada The Post pada 9 Maret.

Neth Savoeun (tidak dalam gambar) berbicara kepada petugas polisi pada pertemuan tahunan Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Nasional. POLISI NASIONAL

Mengdavid mengatakan karena sifatnya yang lintas batas, kejahatan dunia maya merupakan ancaman besar bagi Kamboja.

“Perlunya kolaborasi yang lebih besar dengan mitra internasional, sehingga kita bisa belajar dari keahlian mereka,” ujarnya.

Pada tanggal 8 Maret, Savoeun secara terpisah menginstruksikan seluruh petugas polisi untuk terus melindungi perdamaian dan stabilitas Kerajaan.

“Ini berarti menindak segala bentuk kejahatan, baik online atau tatap muka, domestik atau internasional. Saya juga ingin melihat fokus pada perlindungan perempuan dan anak-anak,” katanya pada pertemuan tahunan Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Nasional pada 8 Maret.

Dia menambahkan bahwa petugas yang ditempatkan di dekat perbatasan harus bekerja sama dengan militer untuk membantu melindungi integritas wilayah Kerajaan.

“Mereka juga harus bekerja sama dengan petugas negara-negara tetangga untuk memberantas kejahatan lintas batas. Kerja sama ini harus berbentuk pelatihan silang dan pertukaran intelijen,” katanya.

“Pekerjaan ini penting karena merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan kebijakan ‘komune kota aman’ yang dicanangkan pemerintah,” tambahnya.

Am Sam Ath, wakil direktur kelompok hak asasi manusia LICADHO, mengatakan dia mendukung komentar Savoeun, meskipun dia khawatir bahwa beberapa pejabat tingkat rendah tidak responsif terhadap masyarakat seperti yang diinginkan masyarakat. Ia menyarankan agar masalah ini mendapat perhatian lebih.

“Hal ini dapat mempengaruhi ketertiban sosial, atau bahkan menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap otoritas penegak hukum Kerajaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa setiap petugas yang melanggar hukum Kamboja harus dituntut seberat-beratnya.

Wakil Kepala Kepolisian Nasional Chhay Kim Khoeun mengatakan tingkat kejahatan secara keseluruhan menurun sebesar sembilan persen pada tahun 2022, sebagian besar disebabkan oleh penangkapan lebih dari 13.000 tersangka dalam lebih dari 6.000 kasus terkait narkoba.

Savoeun juga mendesak agar upaya intervensi darurat diperkuat.

“Sebuah tim harus memantau hotline komando polisi 117 dan media sosial setiap saat, dan pasukan respon cepat harus siap untuk segera merespon permintaan bantuan dari masyarakat,” ujarnya.

SDy Hari Ini

By gacor88