14 Februari 2023
TOKYO – Penting untuk komunikasi internasional, kabel bawah laut di sekitar Jepang terkadang perlu diperbaiki atau diganti. Untuk membantu perusahaan swasta melakukan hal ini, pemerintah sedang mencari kapal khusus yang memasang dan memperbaiki kabel bawah laut.
Situasi saat ini membuat Jepang bergantung pada kapal sewaan dari luar negeri serta beberapa kapal milik perusahaan Jepang untuk operasi tersebut. Jika kita memikirkan keamanan ekonomi, termasuk perlindungan informasi, pemerintah memandang perlu untuk memperkuat basis domestik bagi kapal-kapal tersebut.
Kabel bawah laut dipasang di dasar lautan di seluruh dunia, dengan perkiraan panjang totalnya cukup untuk mengelilingi bumi sebanyak 30 kali. Sembilan puluh sembilan persen telekomunikasi dan komunikasi data antara Jepang dan luar negeri dilakukan melalui kabel bawah laut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, penyedia layanan telekomunikasi utama Jepang NTT Corp. dan KDDI Corp. anak perusahaan yang memiliki kapal peletakan kabel. Ketika perusahaan Jepang lainnya harus melakukan operasi dengan kabel bawah laut, mereka harus menyewa kapal tersebut dari luar negeri.
Salah satu alasan utama mengapa sebagian besar perusahaan Jepang tidak memiliki kapal ini adalah biaya perawatannya. Meskipun kabel bawah laut mudah putus akibat tsunami, tanah longsor, dan bencana alam lainnya, kejadian ini sulit diprediksi, yang merupakan alasan lain mengapa perusahaan-perusahaan Jepang enggan memiliki kapal semacam itu.
Pada saat yang sama, terdapat kekhawatiran bahwa lambatnya perbaikan kabel bawah laut yang rusak akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Misalnya, ketika gunung berapi bawah laut meletus di Tonga di Samudra Pasifik pada Januari 2022, satu-satunya kabel bawah laut di negara kepulauan itu terputus, sehingga mengganggu hampir semua komunikasi antara negara tersebut dan luar negeri.
Di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan dan invasi Rusia ke Ukraina, kesadaran akan pentingnya kabel bawah laut semakin meningkat. Kehati-hatian diperlukan untuk mencegah negara lain menyedot informasi melalui kabel-kabel ini. Kemungkinan lain dikemukakan bahwa kabel bawah laut dapat menjadi sasaran serangan dalam keadaan darurat atau aksi terorisme.
Mempertimbangkan keadaan seperti itu, kementerian memasukkan biaya penelitian untuk mendukung perusahaan-perusahaan Jepang dalam anggaran tambahan kedua untuk tahun fiskal 2022. Kementerian bermaksud untuk melakukan penelitian terutama pada perusahaan-perusahaan Jepang yang relevan dan kemudian memutuskan tindakan tertentu. Mengurangi beban keuangan mereka karena memiliki kapal peletakan kabel merupakan salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan.