15 November 2022
PHNOM PENH – ASEAN dan Tiongkok menegaskan kembali komitmen bersama mereka untuk memastikan ketahanan pangan regional dan global dan menyerukan komunitas internasional untuk memperkuat ketahanan pangan setelah putaran pembicaraan terakhir mereka di KTT ASEAN dan pertemuan terkait.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah KTT ASEAN-Tiongkok pada 11 November di Phnom Penh menyatakan bahwa kedua belah pihak mengakui bahwa ketahanan pangan adalah hak asasi manusia yang mendasar yang juga merupakan kunci keamanan nasional dan mendukung jaminan strategis bagi perdamaian dan pembangunan dunia.
Kedua pihak mengacu pada Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, Inisiatif Pembangunan Global Tiongkok, Inisiatif Kerja Sama Ketahanan Pangan Global, dan Kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN dalam pernyataannya.
ASEAN dan Tiongkok mencatat bahwa perubahan iklim, Covid-19, konflik geopolitik, dan gangguan rantai pasokan telah menimbulkan tantangan serius terhadap pengelolaan ketahanan pangan global, dan bahwa krisis pangan dengan intensitas rendah saat ini diperkirakan akan berkepanjangan dan menyebar, sehingga meningkatkan risiko krisis pangan. tingkat keparahannya.
Pernyataan bersama yang diperoleh The Post pada tanggal 14 November menyatakan: “Kami menegaskan bahwa ASEAN dan Tiongkok merupakan peserta aktif dan kontributor penting bagi ketahanan pangan regional dan global dan bersedia untuk lebih memperkuat komunikasi, pertukaran, dan kerja sama kebijakan.”
Tiongkok dan ASEAN sama-sama berkomitmen untuk menjamin ketahanan pangan bagi lebih dari dua miliar penduduk di kawasan ini dengan menstabilkan pasar pangan regional dan memberikan contoh bagi manajemen ketahanan pangan global.
“Kami menyerukan komunitas internasional untuk memperkuat ketahanan pangan secara mendasar. Kami telah sepakat untuk mengambil langkah-langkah praktis berikut ini sejalan dengan empat pilar ketahanan pangan, termasuk ketersediaan pangan, akses, pemanfaatan dan stabilitas,” kata pernyataan itu.
ASEAN dan Tiongkok berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pangan melalui peningkatan pertukaran kebijakan dan pembelajaran bersama, inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta demonstrasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas beras, jagung, kedelai dan tanaman penting lainnya dan untuk memastikan ketersediaan pangan melalui rangkaian pasokan yang efisien. berbagai makanan.
Pernyataan itu mengatakan mereka berharap dapat memperdalam kerja sama antara pemerintah nasional, pemerintah daerah, organisasi regional dan badan-badan PBB.
Dalam konteks situasi keamanan internasional yang akut, ASEAN dan Tiongkok memainkan peran aktif dalam mendorong dan meningkatkan keamanan regional, khususnya keamanan terkait energi, kata Thong Meng David, peneliti di Pusat Kajian Strategis Mekong Asian Vision Institute. .
“Tiongkok dan ASEAN adalah pasar global yang besar dengan populasi lebih dari dua miliar jiwa, yang memerlukan kerja sama setiap hari untuk memajukan kepentingan bersama dan stabilitas regional,” katanya.