18 Agustus 2022
SEOUL – Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah ke laut barat dari provinsi Pyongan Selatan pada Rabu pagi saat Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol merayakan hari ke-100 masa jabatannya.
“Korea Utara diyakini telah meluncurkan dua rudal jelajah pagi ini di dekat Kabupaten Onchon, Provinsi Pyongan Selatan,” kata seorang pejabat militer Korea Selatan kepada wartawan yang tidak mau disebutkan namanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, termasuk jarak dan waktu penerbangan.
“Militer kami secara menyeluruh menjaga kesiapan militer dalam koordinasi erat antara Korea Selatan dan AS, sekaligus memperkuat pemantauan dan pengawasan.”
Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis spesifikasi rudal jelajah yang diluncurkan.
Militer Korea Selatan dilaporkan menilai uji coba tersebut bertujuan untuk mengembangkan sistem rudal jelajah jarak jauh.
Uji coba rudal pada hari Selasa adalah salah satu dari sekitar 10 uji coba rudal jelajah terpisah yang dilakukan sejak tahun 2020. Kepala Staf Gabungan Korea Selatan umumnya tidak berbagi informasi mengenai peluncuran rudal jelajah oleh Korea Utara, mengingat sulitnya melacak seluruh jalur penerbangan mereka.
Pada bulan Januari, Korea Utara meluncurkan dua rudal jelajah serangan darat. Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa uji tembak tersebut bertujuan untuk memperbarui sistem rudal jelajah jarak jauh.
Waktu peluncuran rudal
Peluncuran rudal Korea Utara dilakukan pada hari Presiden Yoon kembali menawarkan Korea Utara untuk menerima proposal “inisiatif berani” pada konferensi pers yang disiarkan televisi yang menandai hari ke-100 masa jabatannya. Yoon menegaskan kembali komitmennya untuk membuka dialog antar-Korea dan memajukan proses denuklirisasi melalui peta jalan.
Dugaan peluncuran rudal jelajah pada hari Selasa adalah yang pertama sejak pelantikan pemerintahan Yoon pada 10 Mei.
Uji coba penembakan tersebut juga terjadi satu hari setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer pendahuluan selama empat hari pada hari Selasa sebagai upaya untuk menghidupkan kembali latihan militer gabungan skala besar.
Korea Selatan dan Amerika Serikat akan memulai latihan militer gabungan, yang diberi nama “Perisai Kebebasan Ulchi”, mulai 22 Agustus hingga 1 September.
Korea Utara mempunyai catatan menggunakan latihan militer gabungan Korea Selatan-AS sebagai dalih untuk meningkatkan ketegangan.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup berulang kali memperingatkan kemungkinan “Korea Utara melakukan provokasi” pada saat latihan militer gabungan.
Militer Korea Selatan menilai Korea Utara siap meluncurkan berbagai jenis rudal balistik di berbagai wilayah, menurut sumber anonim di militer Korea Selatan. Korea Herald mengetahui bahwa militer menilai Korea Utara siap meluncurkan rudal kapan saja.