15 Maret 2023

BANGKOKPemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat, yang dengan berani menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai PM pada pemilu mendatang, adalah orang yang mempunyai banyak talenta.

Meski partainya merupakan partai oposisi terbesar kedua setelah Pheu Thai, Pita unggul dalam mengatasi argumen rumit di parlemen. Blak-blakan, lugas, dan pembicara yang sungguh-sungguh, Pita dengan cepat menjadi bintang baru di DPR, yang masa jabatannya akan berakhir akhir bulan ini.

Usianya yang masih muda, citranya yang bersih, dan kemampuannya membuat pria berusia 42 tahun ini menjadi politisi wajah baru yang populer di Bangkok. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan tahun lalu oleh Institut Nasional untuk Administrasi Pembangunan (Nida) menemukan bahwa ia adalah pilihan PM yang paling disukai para pemilih di Bangkok. Partainya juga kerap menduduki posisi tiga besar dalam jajak pendapat nasional yang dilakukan Nida.

Pengusaha sukses yang berpendidikan tinggi

Pita adalah seorang pengusaha sukses dengan latar belakang pendidikan yang luar biasa sebelum terjun ke dunia politik atas undangan pemimpin Partai Future Forward Thanathorn Juangroongruangkit.

Lahir pada tanggal 5 September 1980, Pita merupakan anak sulung dari pasangan Pongsak dan Linda Limjaroenrat. Ia juga sepupu Padung Limjaroenrat, kerabat dekat mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Pita menjadi mahasiswa Thailand pertama yang menerima beasiswa mahasiswa internasional dari Universitas Harvard. Dia menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Bangkok Christian College sebelum pergi ke Selandia Baru untuk pendidikan menengahnya. Ia kemudian kembali belajar di Universitas Thammasat di mana ia lulus dengan penghargaan kelas satu pada tahun 2002 dengan gelar Sarjana Perdagangan dan Akuntansi.

Pita menindaklanjutinya dengan menyelesaikan gelar Magister Kebijakan Publik di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy di Universitas Harvard dan Magister Administrasi Bisnis di Sekolah Manajemen Sloan Institut Teknologi Massachusetts (MIT).

Sepeninggal ayahnya, Pita kembali ke Thailand untuk mengambil alih CEO Agrifood, sebuah bisnis minyak dedak padi milik keluarganya. Dia berusia 25 tahun saat itu.

Di bawah manajemennya, perusahaan mendapatkan kembali pijakannya di pasar dalam waktu dua tahun. Hal ini memungkinkan Pita kembali ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan gelar master pada tahun 2011.

Sekembalinya, ia juga menjabat sebagai direktur eksekutif Grab Thailand dari 2017 hingga 2018.

Kehidupan pribadi

Pada tahun 2008, Pita dinobatkan sebagai salah satu dari 50 Sarjana Paling Layak di Thailand oleh majalah CLEO.

Namun, ia tak bertahan lama menjadi bujangan setelah menikah dengan aktris TV Chutima Teepanart pada 12 Desember 2012, meski bercerai pada 2019. Pasangan itu memiliki seorang putri bernama Pipim.

Bintang politik yang cemerlang

Pita melakukan debut politiknya sebagai anggota parlemen dari partai Future Forward pada pemilu 2019. Ia memenangkan kursi sebagai wakil daftar partai keempat partainya.

Pada bulan Juli 2019, ia menyampaikan pidato di DPR yang membahas masalah yang dihadapi petani di Thailand. Dia menggunakan “teori lima tombol” untuk menjelaskan permasalahan dalam industri pertanian. Dengan kata lain, ia meminta pemerintah fokus pada lima isu utama, yaitu kepemilikan lahan, utang petani, ganja, agrowisata, dan sumber daya air.

Bahkan, gagasannya begitu tajam dan jelas hingga Menteri Dalam Negeri Anupong Paochinda pun memujinya.

Pita menjadi pusat perhatian politik karena kecelakaan politik yang menimpa Thanathorn. Pada tahun 2020, Mahkamah Konstitusi membubarkan Partai Maju Masa Depan setelah dibawa ke pengadilan oleh Komisi Pemilihan Umum karena diduga memperoleh pinjaman secara ilegal dari Thanathorn.

Dua minggu setelah Future Forward dibubarkan, Pita diangkat menjadi pemimpin Partai Move Forward, dan 54 anggota parlemen lainnya dari partai yang sudah tidak ada itu mengikutinya. Ia secara resmi diumumkan sebagai pemimpin Move Forward pada 14 Maret 2020.

Pengeluaran SGP hari Ini

By gacor88