19 Januari 2023

JAKARTA – Menara telekomunikasi diperkirakan akan tetap menghasilkan keuntungan tahun ini di tengah memburuknya kondisi ekonomi global dan tantangan dalam industri karena perusahaan-perusahaan berupaya memanfaatkan potensi di daerah pedesaan dan adaptasi digital yang semakin meningkat di negara ini.

Direktur Strategi dan Bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Huawei Indonesia Mohamad Rosidi mengatakan pada hari Jumat bahwa daerah pedesaan telah berubah menjadi pasar potensial berkat meningkatnya aktivitas digital di daerah tertinggal.

Pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta pada Januari tahun lalu, sedangkan angka sebelum pandemi hanya 150 juta pada tahun 2019, menurut laporan We Are Social.

Pertumbuhan pengguna internet juga diikuti oleh peningkatan pesat dalam ukuran ekonomi digital secara keseluruhan, yang tumbuh menjadi US$77 miliar dalam nilai barang dagangan bruto (GMV) tahun lalu dari hanya $41 juta sebelum pandemi pada tahun 2019, menurut Google dan Temasek laporan tahun lalu.

“Mengingat akses TIK telah menjadi kebutuhan primer, cakupan layanan akan terus berlanjut tahun ini,” kata Rosidi kepada The Jakarta Post.

Bisnis menara terbagi dalam dua kategori, yaitu layanan kapasitas jaringan yang fokus utamanya pada optimalisasi kapasitas dan penggunaan masing-masing menara serta layanan jangkauan jaringan yang fokus pada penyediaan akses internet pada area yang belum terjangkau oleh infrastruktur bangunan, yang dalam hal ini ada. tidak terbatas pada, menara.

Rosidi menjelaskan, meski kinerja bisnis layanan kapasitas harus dievaluasi kasus per kasus, namun cakupan layanannya akan meningkat setiap tahunnya.

Proyek perluasan cakupan di daerah pedesaan kemungkinan besar akan tumbuh pada tahun 2023, namun Rosidi mengatakan hal ini akan bergantung pada faktor geografis dan potensi pasar, yang ditentukan oleh jumlah penduduk, daya beli, kepadatan penduduk, lalu lintas internet, dan banyak lagi.

Jika sudah diketahui, maka bisa diterjemahkan ke dalam pelaksanaan teknis dan kemudian menyusul jumlah investasi yang dibutuhkan, katanya.

Namun, kota-kota besar dan pinggiran kota kemungkinan besar tidak akan mengalami pertumbuhan serupa karena wilayah-wilayah tersebut telah memiliki infrastruktur telekomunikasi yang baik, sehingga klaim tidak akan muncul juga.

“Untuk lokasi tower baru di kota-kota besar dan pinggiran kota, (proyeksinya) hingga tahun 2022 relatif stagnan, berbeda dengan di pedesaan,” kata Rosidi.

Huawei memamerkan teknologi menara BTS pada 23 November 2022 kepada pelajar dan pengunjung di Huawei ASEAN Engineering Academy Institute di Cilandak, Jakarta. (The Jakarta Post/Deni Ghifari)

Hendriko Gani, analis aplikasi Stockbit, mengatakan pendapatan perusahaan menara tumbuh secara signifikan selama sembilan bulan pertama tahun lalu, namun beberapa tantangan juga sedikit memperlambat pertumbuhan tersebut.

Salah satu faktornya berasal dari merger Indosat Ooredoo dan Hutchinson 3, yang diikuti dengan relokasi menara yang mempengaruhi pasar dan pendapatan perusahaan menara, katanya, seraya menambahkan bahwa faktor lainnya akan memperburuk kondisi ekonomi makro.

Sementara itu, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar pada tahun lalu menyebabkan beberapa emiten yang memiliki utang dalam dolar mengalami kerugian nilai tukar, kata Hendriko kepada Post pada 12 Januari.

Namun, Hendriko memperkirakan bisnis menara akan mengalami pemulihan tahun ini seiring dengan stabilnya nilai tukar mata uang asing dan berkurangnya relokasi menara dari Indosat Hutchison.

Selain itu, bisnis menara memiliki pendapatan tetap struktural dan biasanya kontrak jangka panjang, yang diperpanjang hingga 10 tahun, yang menempatkan industri ini agar tidak terlalu rentan terhadap volatilitas harga dan lebih tahan terhadap kondisi eksternal seperti makroekonomi atau resesi yang akan datang, katanya. .kata.

Operator menara telekomunikasi milik negara PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mengalami pertumbuhan kepemilikan menara menjadi 35.051 unit pada kuartal ketiga tahun lalu dari 28.079 unit pada tahun sebelumnya, menandai ekspansi bisnisnya.

Dengan angka terkini, Mitratel menjadi operator menara terbesar berdasarkan jumlah menara.

Penambahan menara dalam jumlah besar diperoleh dari Telkomsel pada Juli 2022, yang dikenal dengan pendekatan anorganik, bukan organik, yaitu pembangunan menara baru, kata Mitratel.

“Mitratel akan tetap fokus dan agresif untuk meningkatkan skala dan profitabilitas melalui strategi organik dan anorganik,” kata Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Selasa.

“Investasi menara telekomunikasi masih sangat menjanjikan karena industri di Indonesia dapat terus berkembang,” tambahnya.

Meskipun teknologi 5G membutuhkan menara dan Indonesia telah mengembangkan jaringan tersebut sejak Mei 2021, layanan internet baru dan lebih cepat sepertinya tidak akan mendongkrak bisnis menara telekomunikasi.

Sebab, pengembangan 5G pada prinsipnya akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, bukan menara baru, jelas Rosidi.

“Kita mungkin melihat menara-menara baru untuk infrastruktur 5G mulai berkembang tahun ini, tapi tidak sebanyak itu,” kata Rosidi.

Menara-menara telekomunikasi di Asia Pasifik akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 3,74 persen untuk dekade berikutnya hingga tahun 2031, yang berarti sekitar 2,4 juta menara baru didirikan dalam periode tersebut, menurut perkiraan lembaga pemeringkat internasional pada studi S&P Global tahun 2021.

“Bisnis menara akan terus tumbuh setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Pengembangan bisnis menara sangat penting untuk memperkuat infrastruktur broadband,” Sigit Puspito Wigati Jarot, kepala Infrastruktur Telematika Nasional di Asosiasi Telematika Indonesia (Mastel), mengatakan kepada Post pada 9 Januari.

Togel Sydney

By gacor88