Bank Indonesia memberi sinyal diakhirinya kenaikan suku bunga, optimisme terhadap target inflasi

20 Januari 2023

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Januari akan cukup untuk mencapai target inflasi, sehingga para ekonom berasumsi bahwa bank sentral akan mengakhiri fase pengetatan moneternya.

Pada rapat dewan gubernur hari Kamis, BI menaikkan suku bunga acuan tujuh hari reverse repo rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen, kenaikan yang sama seperti pada bulan Desember.

Suku bunga pinjaman dan fasilitas simpanan juga meningkat masing-masing sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen dan 5 persen, mengikuti suku bunga kebijakan utama.

Tindakan suku bunga terbaru bank sentral ini sejalan dengan perkiraan yang sebelumnya diterbitkan oleh Bank Mandiri milik negara dan pemberi pinjaman swasta publik Bank Danamon.

“Keputusan yang lebih diperhitungkan mengenai kenaikan suku bunga kebijakan adalah langkah lanjutan untuk memastikan berlanjutnya ekspektasi inflasi dan inflasi inti yang lebih rendah dalam tindakan yang bersifat preventif dan berwawasan ke depan untuk menjaga inflasi inti,” kata Perry kepada wartawan setelah pertemuan kedua bulanan. -hari pertemuan kebijakan moneter. .

Ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, Perry mengklaim bahwa kenaikan suku bunga dari Agustus hingga Januari sudah “cukup” untuk memenuhi target inflasi inti dan inti bank.

Setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar pada bulan September, bank sentral memperkirakan bahwa inflasi inti akan meningkat di atas 6 persen pada bulan Desember karena tekanan ke atas pada harga barang dan jasa yang bergejolak dan harga yang diatur pemerintah, terutama makanan dan transportasi.

Namun, upaya pemerintah untuk meredakan tekanan inflasi dengan memobilisasi anggaran daerah untuk mensubsidi transportasi dan memperbaiki rantai pasokan makanan pokok membantu menurunkan pertumbuhan indeks harga konsumen tahunan dari 5,95 persen pada bulan September menjadi 5,51 persen pada bulan Desember.

Baca juga: BI menaikkan suku bunga hanya sebesar 25 bps, langkah dovish pertama sejak bulan Agustus

Inflasi inti, yang mengukur kenaikan harga konsumen dari tahun ke tahun (yoy), tidak termasuk harga yang dikendalikan negara dan harga bahan pangan yang berfluktuasi, dan merupakan pendorong utama keputusan suku bunga BI, hanya sebesar 3,36 persen pada bulan lalu, jauh di bawah angka inflasi inti. kisaran target bank sentral sebesar 2 hingga 4 persen.

Oleh karena itu, bank sentral menurunkan perkiraan inflasi inti dari “di bawah 4 persen” menjadi “di bawah 3,7 persen” pada paruh pertama tahun 2023.

Dalam hal inflasi inti, bank sentral tetap berpandangan bahwa angka tersebut akan kembali ke kisaran target 2 hingga 4 persen pada paruh kedua tahun ini.

“Bank Indonesia menilai kenaikan 7DRRR sebesar 225 bps mulai Agustus 2022 menjadi 5,75 persen sudah cukup untuk memastikan inflasi inti (tetap) berada pada (kisaran) 3 plus/minus 1 persen pada semester I 2023,” kata Perry.

Nilai tukar rupiah yang menguat 3,18 persen year-to-date (ytd) terhadap dolar AS, mengungguli mata uang sejenis seperti ringgit Malaysia dan rupee India yang masing-masing terapresiasi 2,04 persen ytd dan 1,83 persen ytd.

Masuknya modal asing ke pasar keuangan lokal telah membantu penguatan rupiah, kata Perry, karena investor memandang fundamental makroekonomi Indonesia stabil, imbal hasil obligasi keuangan relatif menarik, dan ketidakpastian pasar relatif rendah.

Selain kebijakan yang ada mengenai perdagangan obligasi pemerintah di pasar sekunder, bank sentral berencana untuk memperluas operasi moneternya dengan menggunakan deposito berjangka untuk pendapatan ekspor sumber daya alam mulai pertengahan bulan Februari.

Baca juga: Krisis sudah berakhir: pemerintah berjanji bahwa ‘pembagian beban’ dengan BI akan berakhir tahun ini

Data BI menunjukkan arus masuk investasi portofolio bersih sebesar US$4,6 miliar pada 17 Januari sejak pergantian tahun.

“Bank Indonesia memperkirakan rupiah akan terus menguat seiring dengan membaiknya prospek perekonomian sehingga mampu menurunkan inflasi,” lanjut Perry.

Bank sentral diperkirakan akan menahan perubahan lebih lanjut pada suku bunga utama hingga sisa tahun ini, kata ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman. Jakarta Post pada hari Kamis.

Akibat sikap beberapa bank sentral besar, termasuk Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat, yang dianggap kurang cerdik, aliran masuk modal ke pasar obligasi berkontribusi terhadap apresiasi rupiah dan mengurangi tekanan inflasi sehingga perlunya menaikkan suku bunga.

Inflasi inti diperkirakan akan moderat pada paruh kedua tahun ini, turun menjadi 3,6 persen tahun-ke-tahun pada bulan Desember.

“(BI mungkin) mengubah pendiriannya (sebagai respons terhadap) peristiwa-peristiwa besar yang dapat mengubah prospek secara signifikan,” namun Faisal memperingatkan.

Direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS), Bhima Yudhistira berpendapat, sinyal untuk tidak menaikkan suku bunga lebih lanjut adalah tindakan yang “sembrono” mengingat kenaikan harga beras baru-baru ini dan kemungkinan perubahan kebijakan suku bunga di bank-bank sentral utama.

Pemerintah berlomba untuk mengimpor 425.000 ton beras pada bulan ini karena impor tidak diperbolehkan selama beberapa bulan ke depan karena masa panen.

Data BI menunjukkan harga beras naik 1,85 persen menjadi Rp 13.700 per kilogram.

“Masih ada ruang untuk tiga kali kenaikan suku bunga lagi,” kata Bhima Pos.

sbobet88

By gacor88