10 Mei 2023
TOKYO – Trio yang mengenakan topeng putih untuk menyembunyikan wajah mereka masuk ke toko merek mewah di distrik Ginza di Chuo Ward, Tokyo pada hari Senin, menurut sumber investigasi. Para perampok diduga mencuri lebih dari 100 barang dari Quark Ginza 888, toko spesialis jam tangan Rolex.
Pada hari yang sama, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menangkap empat remaja laki-laki yang diduga memasuki bangunan tempat tinggal secara ilegal di lokasi sekitar 3 kilometer dari toko. MPD saat ini sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan mereka dalam kasus perampokan tersebut.
Menurut sumber, para perampok masuk ke toko sekitar pukul 18.15 pada hari Senin dan mengancam seorang pegawai berusia 30-an dengan pisau, sambil mengatakan: “Mundur atau kami akan membunuhmu.” Mereka menghancurkan etalase dengan benda mirip linggis dan menyita lebih dari 100 barang, termasuk jam tangan Rolex. Para perampok kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian dengan mobil van yang diparkir di depan toko. Petugas itu tidak terluka.
Toko ini menjual jam tangan seharga ¥500,000 hingga ¥20 juta dan terletak di area yang penuh dengan toko merek mewah. Saat perampokan terjadi, banyak orang sedang berbelanja atau lewat di sekitar lokasi.
Menurut petugas MPD, petugas polisi melihat mobil van yang digunakan untuk melarikan diri sekitar 15 menit setelah perampokan terjadi. Van itu ditemukan di sebuah jalan di distrik Akasaka di Daerah Minato, Tokyo, sekitar 3 kilometer sebelah barat toko. Kendaraan tersebut tampaknya mengalami kecelakaan, dan polisi menemukan masker yang diyakini digunakan oleh para perampok di jalan terdekat.
Penyelidik menggeledah area tersebut dan menemukan empat orang yang memasuki lorong dan balkon sebuah gedung apartemen sekitar 60 meter dari van. Trio yang merampok toko itu semuanya berpakaian hitam. Tak satu pun dari empat orang di gedung apartemen itu mengenakan pakaian seperti itu, tetapi polisi menduga mereka mengganti pakaian setelahnya.
Petugas menangkap seorang remaja berusia 16 tahun, seorang siswa sekolah menengah berusia 18 tahun dan dua remaja berusia 19 tahun yang semuanya tinggal di Yokohama, MPD mengumumkan pada hari Selasa. Ketika polisi menanyai mereka tentang klaim bahwa mereka memasuki bangunan perumahan di Akasaka secara ilegal, siswa sekolah menengah tersebut menjawab: “Saya tidak tahu,” sementara tiga lainnya mengakui tuduhan tersebut.
Van itu disewa dan pelat nomornya tampaknya telah diganti, menurut sumber. MPD akan menggeledah van yang disita untuk melihat apakah barang curian masih tertinggal di dalam dan juga akan menganalisis ponsel pintar yang disita dari dua dari empat tersangka yang ditangkap.