5 Mei 2023
TOKYO – Populasi India diperkirakan akan segera melampaui populasi Tiongkok dan menjadi negara terbesar di dunia. Sebagai negara demokrasi utama, India diharapkan dapat memperdalam hubungan ekonominya dengan Jepang dan negara-negara lain serta berkontribusi terhadap stabilitas tatanan internasional.
Dana Kependudukan PBB memperkirakan populasi India akan mencapai 1,4286 miliar pada pertengahan tahun ini, sekitar 2,9 juta lebih banyak dibandingkan Tiongkok. Berbeda dengan Tiongkok yang populasinya mulai menurun akibat menurunnya angka kelahiran, populasi India diperkirakan akan terus bertambah selama hampir setengah abad.
Produk domestik bruto India melampaui Inggris dan menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia pada tahun 2021. Berdasarkan banyaknya populasi pekerja, India diperkirakan akan menyalip Jerman dan Jepang untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030.
Namun, PDB per kapita India saat ini hanya sekitar seperlima PDB per kapita Tiongkok. Angka partisipasi sekolah dan tingkat melek huruf juga rendah, dan terdapat kesenjangan yang besar antara kelompok kaya dan miskin.
Masih harus dilihat apakah India dapat menarik modal asing dengan tenaga kerja berkualitas tinggi dan pasar yang besar, seperti yang dimiliki Tiongkok, dan menghasilkan pertumbuhan yang tinggi. Dampak buruk birokrasi telah ditunjukkan di India. Menetapkan undang-undang untuk investasi dan memperbaiki lingkungan usaha juga akan menjadi tantangan di masa depan.
Mungkin karena hambatan-hambatan ini, perusahaan-perusahaan Jepang lambat melakukan penetrasi ke India. Penting bagi Jepang untuk mengomunikasikan permasalahan ini kepada pihak India, dan memperdalam pertukaran ekonomi demi kepentingan Jepang dan India.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang mulai menjabat pada tahun 2014, menyerukan pembangunan “India yang kuat” dalam hal ekonomi, diplomasi, dan militer. Ketika kapal induk pertama buatan dalam negeri ditugaskan pada bulan September tahun lalu, ia menyatakan bahwa pengoperasian kapal induk tersebut sebagai bukti teknologi dan potensi India.
Pengeluaran militer India sudah menjadi yang terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Pergerakan kebijakan luar negeri dan keamanan India di masa depan akan mempengaruhi tatanan internasional.
India telah bergabung dengan Quad, sebuah kerangka kerja sama keamanan antara empat negara yaitu Jepang, Amerika Serikat, dan Australia dalam upaya mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Apa yang ada dalam pikiran India adalah bagaimana menghalangi Tiongkok, yang selama ini berselisih dengannya.
Pada saat yang sama, India memelihara hubungan persahabatan dengan Rusia dalam pembelian senjata dan perolehan energi. Mereka belum ikut serta dalam sanksi terhadap Rusia yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, dan menahan diri untuk tidak secara langsung menyalahkan Moskow atas invasi ke Ukraina.
India bangga dengan kebijakan non-bloknya yang menjauhkan diri dari negara-negara besar, namun kebijakan seperti itu tidak akan memberikan persuasi jika India menutup mata terhadap agresi yang menginjak-injak tatanan internasional. India harus menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa mereka berperilaku sesuai dengan negara demokrasi terbesar di dunia.
Dalam politik dalam negerinya, demokrasi India terlihat memburuk karena penindasan yang dilakukan rezim terhadap partai oposisi dan media. Pembatasan kebebasan dan hak asasi manusia hanya akan menghambat pembangunan negara.
(Dari The Yomiuri Shimbun, 4 Mei 2023)