19 Mei 2023
MANILA – Australia akan menyediakan drone, pelatihan, dan teknologi terkait lainnya kepada Penjaga Pantai Filipina (PCG) untuk meningkatkan kemampuan perlindungan perbatasannya seiring Tiongkok meningkatkan kehadiran militernya di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan hal ini pada konferensi media bersama dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo di Manila pada hari Kamis. Kunjungan tiga harinya, yang berakhir pada hari Jumat, juga bertepatan dengan latihan militer gabungan tahunan yang dilakukan Manila dan Canberra.
“Kami menginginkan wilayah yang dapat diprediksi, beroperasi sesuai dengan aturan, standar, dan hukum yang disepakati, serta menghormati kedaulatan. Kami ingin bekerja sama dengan Filipina untuk mendukung kontribusi penting Asean terhadap perdamaian dan keamanan regional, termasuk melalui pelatihan maritim,” kata Ms Wong.
Menteri Luar Negeri mengunjungi markas besar PCG pada hari Rabu, di mana petugas Penjaga Pantai Filipina berbagi pengalaman mereka dalam berpatroli di Laut Cina Selatan.
Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang dibatalkan oleh keputusan pengadilan internasional pada tahun 2016. Filipina adalah salah satu negara Asia Tenggara yang membantah klaim Beijing.
Ms Wong mengatakan Australia juga berencana untuk berbagi informasi dan memberikan bantuan teknis kepada pemerintah Filipina untuk membantu negara tersebut menangani penangkapan ikan ilegal di perairan teritorialnya.
Pembicaraan masih berlangsung antara kedua negara untuk melakukan patroli bersama di Laut Cina Selatan yang disengketakan. Manila juga melakukan diskusi serupa dengan sekutu militer lainnya, Amerika Serikat dan Jepang.
Ms Wong mengatakan mereka masih mendiskusikan “cara terbaik untuk memajukan hal ini”.
Australia, salah satu dari dua sekutu perjanjian Manila bersama Amerika Serikat, telah meningkatkan bantuan pertahanan dan keamanannya ke Filipina dalam beberapa bulan terakhir untuk membantu melawan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan Indo-Pasifik.
Australia secara konsisten mendukung keputusan pengadilan internasional pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa bagian timur Laut Cina Selatan yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila sepanjang 200 mil laut adalah milik Filipina. Orang Filipina menyebut wilayah ini Laut Filipina Barat.
Tiongkok menolak untuk mengakui keputusan ini dan malah meningkatkan aktivitas militer dan pembangunan pulau di Laut Cina Selatan. Manila juga mengajukan beberapa protes diplomatik terhadap laporan pelecehan yang dilakukan Tiongkok terhadap kapal dan nelayan Filipina di perairan yang disengketakan.
Dari tanggal 10 hingga 12 Mei, PCG memasang lima pelampung tambahan di perairan dekat Flat Island, Irving Reef, Pulau Loaita, Lankiam Cay, dan Whitsun Reef di ZEE negara tersebut. Puluhan kapal militer Tiongkok terus mengerumuni wilayah tersebut.
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan kehadiran Australia yang telah lama ada di kawasan ini, termasuk di Laut Filipina Barat dan Laut Cina Selatan. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan semua mitra kami guna mewujudkan kebebasan navigasi dan penerbangan, dan Filipina adalah mitra keamanan jangka panjang yang penting bagi kami,” kata Ms Wong.
Selain kerja sama maritim, Ms Wong mengatakan bantuan pembangunan resmi Australia untuk Manila untuk tahun 2023 hingga 2024 berjumlah A$89,9 juta (S$80 juta). Dana ini akan mendukung program-program yang mencakup pertumbuhan ekonomi, pendidikan, ketahanan bencana dan iklim, serta perdamaian dan stabilitas di Filipina selatan.
Jumlah ini melebihi janji Australia sebesar A$10,95 juta untuk membangun sistem informasi imunisasi serta jaringan laboratorium dan sistem pengawasan di Filipina.