Bali akan mendeportasi dua warga negara Polandia karena menentang hari hening

27 Maret 2023

JAKARTA – Dua warga Polandia akan dideportasi karena melanggar larangan Nyepi, hari mengheningkan cipta, setelah mereka berada di Pantai Purnama di Sukawati, Gianyar, Bali dan saling adu mulut. pekalong (Penjaga adat Bali) saat ditegur pada hari Rabu.

Karol Grabinski (39) dan Barbara Karina Walczak (24) ditemukan sedang makan di pantai di sebuah Bale tercengang (Kabin kayu terbuka) di pantai Rabu pukul 9.30 pagi. ketika pekalong daerah yang dipatroli. Sebuah tenda kemah kecil ada di sana Bale tercengang.

Itu pekalong memberi tahu mereka bahwa hari itu Nyepi dan tidak seorang pun diizinkan berada di luar atau berada di tempat umum.

Video pasangan yang bertengkar dengan pekalong beredar di media sosial. Dalam video tersebut, kedua bule tersebut terlihat adu mulut pekalongdan mengatakan bahwa setiap orang berhak berada di pantai dan jika tidak ada seorang pun yang diperbolehkan berada di tempat umum, maka pekalong seharusnya juga tidak ada di sana.

Tokoh Desa Sukawati melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat.

Juru Bicara Polda Bali, Sr. Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pasangan tersebut langsung dibawa ke Polsek Sukawati begitu laporan diterima.

Keduanya mengaku mengetahui hari Nyepi, namun menegaskan aktivitas mereka di pantai tidak mengganggu perayaan hari raya, kata Stefanus. Jakarta Post pada hari Kamis.

Grabinski dan Walczack mengatakan kepada polisi bahwa mereka akan menuju Pelabuhan Padangbai untuk naik feri ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari NTB mereka berniat berangkat ke Australia.

Mereka mengaku mendirikan tenda di kawasan itu karena tidak punya tempat tinggal. “Mereka berdalih jauh dari pemukiman warga,” ujarnya.

“Kami serahkan ke Kantor Imigrasi Denpasar,” kata Stefanus.

Kepala Kantor Imigrasi Denpasar Tedy Riyadi membenarkan kedua WNA tersebut sudah dipindahkan ke kantor imigrasi pada Kamis pagi. “Tentu saja kami akan mendeportasi mereka. Kami sekarang berkoordinasi dengan konsulat (Polandia),” ujarnya.

Pada saat Nyepi yang memperingati Tahun Baru Imlek Caka, kendaraan tidak boleh melintas di jalan kecuali layanan darurat. Lampu dimatikan pada malam hari, kecuali di fasilitas umum tertentu seperti rumah sakit dan kantor polisi. Hotel diperbolehkan menyalakan pencahayaan minimum dan wisatawan dibatasi berada di kompleks hotel. Seluruh pasar, toko, perkantoran, kafe, bar, restoran, dan ruang publik lainnya ditutup.

Pada hari libur, masyarakat di pulau tersebut diharapkan untuk tidak menggunakan segala bentuk hiburan rumah, seperti televisi, radio, dan internet.

Saat Nyepi, umat Hindu Bali dilarang melakukan berbagai aktivitas. Empat larangan yang paling penting adalah para genius yang terkasih (menahan diri dari menyalakan api), mengamati pekerjaan tersebut (tidak bekerja), mengamati perjalanannya (ingatlah untuk menjelajah ke luar kompleks keluarga) dan lihat pelelangannya (ingatlah untuk menikmati hiburan).

Penjahat

Awal pekan ini, kantor imigrasi setempat mendeportasi empat warga Rusia karena pelanggaran visa.

Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut mengatakan empat orang Rusia, yang diidentifikasi dengan inisial RK, AGR, AGA dan DG, semuanya telah meninggalkan negara itu pada Kamis malam.

“Kami telah menerapkan tindakan administratif keimigrasian terhadap keempat oknum tersebut berupa deportasi dan pencegahan (memasuki Tanah Air),” kata Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Sugito dalam keterangannya dikutip Antara.

Sugito mengatakan AGR dan RK disebut-sebut melanggar visa mereka di Bali dengan bekerja sebagai instruktur naik skuter di kawasan Badung, Bali bagian selatan. Pasangan tersebut, yang mengunjungi Bali melalui visa-on-arrival, ditangkap dua minggu lalu saat melakukan sesi pelatihan bagi wisatawan asing yang menginap di pulau tersebut untuk berlibur.

Orang-orang Rusia juga menjadi sasaran berkat para detektif internet yang memposting foto dan video aktivitas mereka di sejumlah platform media sosial.

“Kantor Imigrasi melakukan patroli tidak hanya di lapangan, tapi juga di media sosial,” kata Sugito.

Awal bulan ini, sebagai tanggapan atas laporan perilaku buruk dan kemungkinan aktivitas kriminal yang diduga dilakukan oleh wisatawan Rusia dan Ukraina, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengusulkan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mengakhiri ‘ opsi visa-on-arrival bagi pengunjung dari kedua negara tersebut.

Koster juga mengeluarkan larangan bagi orang asing untuk menyewa sepeda motor sebagai upaya untuk meredam perilaku buruk wisatawan. (tiga)

Togel Singapore

By gacor88