22 Februari 2023
JAKARTA – Pemerintah Bali telah menetapkan target untuk mengumpulkan sumbangan wisatawan sebesar Rp 31,5 miliar (US$2,07 juta) tahun ini. Sumbangan sukarela tersebut harus digunakan untuk pelestarian budaya dan lingkungan pulau tersebut.
Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Bali, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa kontribusi wisatawan sangat dibutuhkan untuk melestarikan budaya dan lingkungan Bali. Ia mengatakan Bali tidak memiliki sumber daya alam minyak dan gas seperti banyak provinsi lain di Indonesia.
Tjok Bagus mengatakan, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali diharapkan turut berpartisipasi dengan secara sukarela memberikan donasinya melalui We Love Bali.
“Itu bersifat sukarela, tidak wajib. Hal ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap upaya menjaga kelestarian alam, budaya, dan lingkungan Bali,” kata Tjok Bagus.
We Love Bali adalah program pemerintah daerah untuk mengumpulkan donasi dari wisatawan yang berkunjung ke pulau tersebut. Sumbangan tersebut akan dikelola pemerintah untuk membiayai berbagai rencana pelestarian budaya Bali dan lingkungannya.
Pemerintah pulau tersebut sebelumnya membatalkan rencana untuk mengenakan pajak sebesar $10 pada wisatawan asing. Rencana penagihan, yang diumumkan pada tahun 2019, tidak dapat dilaksanakan, sebagian karena alasan hukum. Pemerintah dan DPRD Bali memutuskan untuk mengubahnya menjadi sumbangan sukarela.
Tjok Bagus mengatakan, barcode aplikasi We Love Bali kini terpampang di banyak hotel, sarana transportasi, tempat wisata, restoran, dan banyak tempat umum lainnya di Bali.
“Wisatawan yang bersedia berkontribusi dapat memindai barcode We Love Bali, dan langsung mentransfer donasinya,” kata Tjok Bagus.
Pemerintah menargetkan mendapat sumbangan setidaknya Rp 31,5 miliar tahun ini. “Kami asumsikan minimal 5 persen dari total 4,5 juta wisatawan yang berkunjung ke Bali tahun ini akan berdonasi. Ini hanyalah asumsi. Kami akan evaluasi dalam waktu dekat,” jelas Tjok Bagus.
Tjok Bali menegaskan, kebijakan tersebut tidak akan membebani industri pariwisata karena hanya berperan memperkenalkan program tersebut kepada wisatawan. Dinas Pariwisata Bali mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan wisata agar berperan aktif dalam mempromosikan program tersebut.
I Gusti Agung Rai Suryawijaya, Ketua Pokja Bali Percepatan Kontribusi Wisatawan, mengatakan kontribusi wisata We Love Bali disambut hangat oleh sebagian besar wisatawan yang ia ajak bicara.
“Wisatawan antusias membantu kami, asalkan kontribusinya digunakan dengan baik dan transparan,” kata Suryawijaya yang juga Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI Badung) cabang Kabupaten Badung.
Yoga Iswara, Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali chapter, menyatakan mendukung program tersebut dan sepakat perlunya menjaga budaya dan alam Bali.
“Ini bukan hanya tugas masyarakat dan pemerintah Bali, tapi semua masyarakat termasuk wisatawan,” ujarnya.
Joga mengatakan, banyak hal yang perlu diperhatikan seperti sumber daya air dan pengelolaan sampah.
“Saya mengajak wisatawan untuk memberikan kontribusi positifnya bagi Bali,” ujarnya. (tiga)