Banjir baru mengancam karena sungai terus meluap

30 Juni 2022

Masyarakat di distrik utara dan timur laut khawatir akan terjadinya banjir kedua karena sungai-sungai besar terus meluap di tengah hujan lebat dan derasnya air di hulu.

Banjir tahap pertama terjadi pada minggu kedua bulan ini dan air mulai surut sejak tanggal 22 Juni, namun keadaan menjadi lebih buruk dalam dua atau tiga hari terakhir.

Daerah dataran rendah upazila Companiganj, Gowainghat, Beanibazar, Fenchuganj, Golapganj dan Zakiganj, upazila Chhatak dan Dowarabazar Sunamganj, upazila Lalmonirhat Sadar dan upazila Sirajganj Sadar terkena dampak paling parah akibat banjir terbaru.

Sungai Kushiara di Sylhet mengalir 114 cm di atas tingkat bahaya di titik Amolshid di Zakiganj upazila kemarin pagi, sedangkan Surma di Sunamganj mengalir 83 cm di atas tingkat bahaya di titik Chhatak.

Sekitar selusin sungai kecil lintas batas di kedua kabupaten tersebut juga meluap, menurut pejabat Badan Pengembangan Air (WDB).

“Masyarakat mulai kembali ke rumah ketika air banjir surut. Tapi air naik lagi. Kami khawatir akan terjadi banjir yang berkepanjangan,” kata Mohammad Abul Kashem, ketua serikat pekerja Banglabazar di Dowarabazar upazila di Sunamganj.

Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir (FFWC) dalam ramalannya pada pukul 09.00 kemarin mengatakan situasi banjir di distrik Sylhet dan Sunamganj mungkin sedikit memburuk dalam 24 jam ke depan.

Selain itu, menurut perkiraan, sungai-sungai besar di distrik utara mungkin akan naik dengan cepat selama periode ini.

Enam sungai di seluruh negeri itu mengalir di atas tingkat bahaya kemarin, katanya.

Di distrik utara Lalmonirhat, permukaan air Dharla dan Teesta meningkat dalam dua hari terakhir karena gencarnya hujan dan masuknya air ke hulu.

Kemarin pagi, Dharla mengalir 23 cm di atas tingkat bahaya di titik Shimulbari di Lalmonirhat Sadar upazila, sedangkan Teesta mengalir hanya 7 cm di bawah tingkat bahaya di titik Teesta Barrage, menurut kantor WDB setempat.

Desa-desa dataran rendah di Mogholhat, Kulaghat dan Barabari di Lalmonirhat Sadar upazila kembali terendam banjir karena kenaikan permukaan air baru-baru ini, kata penduduk setempat.

“Pada tahap pertama, kami harus meninggalkan rumah dan tinggal di pengungsian banjir selama 10 hari. Kami kembali ke rumah pada tanggal 22 Juni ketika air surut. Tapi rumah kami terendam air sekitar tiga kaki hari ini (kemarin),” kata Sakhina Bewa (60), warga desa Char Falimari di serikat Mogholhat.

“Jika air terus naik, kami harus meninggalkan rumah lagi dan pergi ke tempat penampungan,” katanya kepada The Daily Star kemarin.

“Rumah kami rusak akibat banjir pada tahap pertama dan masih harus kami perbaiki. Banjir kembali melanda kami dan sangat sulit bagi kami untuk bertahan hidup,” kata Nazrul Islam (65), seorang petani dari desa Char Shiberkuti di serikat Kulaghat.

Erosi sungai juga menimbulkan dampak buruk di beberapa daerah, kata ketua Mogholhat Union Parishad Habibur Rahman.

Di Sirajganj, Jamuna mulai membengkak lagi sejak kemarin pagi.

“Ketinggian air telah menurun dalam empat hari terakhir. Namun mulai naik lagi hari ini (kemarin) akibat hujan berlebih di hulu. Jika hujan terus berlanjut, kemungkinan banjir akan kembali terjadi di wilayah tersebut,” kata dia. Nasir Uddin, Insinyur Sub Divisi WDB di Sirajganj mengatakan.

Masyarakat yang terkena dampak banjir khawatir akan kesulitan yang lebih besar.

“Kami telah terjebak dalam banjir selama beberapa minggu terakhir. Kami sampai di tempat penampungan banjir dan kemudian merasa lega ketika melihat air surut. Kelegaan itu hanya berlangsung sebentar… kami khawatir lagi karena air kembali naik. Kami tidak tahu kapan kami bisa kembali ke rumah,” kata Sharif Hossain, warga desa Choto Koyra di Sirajganj Sadar upazila.

(Dwoha Chowdhury, Mintu Deshwara, S Dilip Roy dan Ahmed Humayun Kabir Topu berkontribusi pada laporan ini)

link slot demo

By gacor88