23 November 2022
DHAKA – Bank Bangladesh kemarin meminta bank-bank swasta untuk mempercepat pencairan pinjaman pertanian mereka guna meningkatkan ketahanan pangan negara tersebut.
Oleh karena itu, pemberi pinjaman diminta untuk mengeluarkan pinjaman 30 persen lebih banyak daripada berpegang pada target pencairan tahunan yang ditetapkan oleh bank sentral.
Seorang pejabat Bank Bangladesh mengatakan bank sentral telah menginstruksikan peningkatan produksi pangan untuk mengatasi krisis pangan yang tidak terduga di negara tersebut ketika seluruh dunia menghadapi kenaikan harga pangan.
Bank Bangladesh telah menetapkan target pencairan pinjaman sebesar Tk 30,911 crore untuk tahun keuangan ini. Dari target tersebut, bank menyalurkan 31 persen antara bulan Juli dan Oktober, menurut data bank sentral.
Ketua Asosiasi Bankir Bangladesh Selim RF Hussain mengatakan sektor pertanian di negara itu menyumbang sekitar 12 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Namun tren penyaluran kredit pertanian belum mencapai tingkat yang memuaskan mengingat kontribusi sektor pertanian terhadap PDB.
“Jadi, bank harus mempersiapkan pencairan pinjaman pertanian untuk membuat perekonomian kuat,” kata Hussain, yang juga direktur pelaksana Brac Bank.
Syed Mahbubur Rahman, direktur pelaksana Mutual Trust Bank, mengatakan dunia akan segera menghadapi kekurangan pangan, menurut perkiraan yang diberikan oleh berbagai organisasi global.
“Meskipun tidak ada proyeksi seperti itu untuk Bangladesh, kita perlu memperkuat ketahanan pangan kita untuk mencegah situasi yang tidak terduga,” katanya.
Bank Bangladesh pekan lalu membentuk skema pembiayaan kembali senilai Tk 5.000 crore untuk menjamin keamanan pangan di negara tersebut karena regulator perbankan memperkirakan dunia mungkin menghadapi krisis pangan dalam beberapa hari mendatang.
Harga berbagai bahan pangan telah meningkat di pasar dunia, oleh karena itu bank sentral telah membentuk dana sedemikian rupa sehingga petani dapat memperoleh pinjaman berbiaya rendah.
Melalui skema ini, petani dapat mengambil pinjaman dengan bunga 4 persen.
Dalam pertemuan tersebut, bank sentral juga mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran pinjaman pertanian melalui saluran mereka sendiri.
Menurut kebijakan bank sentral, bank swasta diperbolehkan memenuhi 70 persen dari target pencairan pinjaman pertanian tahunan mereka melalui lembaga keuangan mikro (LKM).
Petani dapat memanfaatkan pinjaman pertanian dengan bunga 9 persen dari bank, namun tingkat suku bunga akan naik hingga 25 persen jika mereka mengambilnya dari LKM.
Banyak bank swasta biasanya menyalurkan sebagian besar pinjaman pertanian mereka melalui LKM karena mereka tidak memiliki cabang di daerah pedesaan.