Bank Indonesia akan memperkenalkan sistem kartu kredit dalam negeri

21 Maret 2023

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengatakan akan memperkenalkan sistem kartu kredit dalam negeri yang akan memberikan kemandirian lebih besar dan biaya lebih rendah, karena transaksi diselesaikan secara lokal dibandingkan melalui penyedia asing.

Juru bicara BI Erwin Haryono mengatakan pada hari Sabtu bahwa bank sentral sedang melakukan pembicaraan dengan industri lokal dan kemajuannya mencapai 90 persen, namun dia menolak untuk mengungkapkan kapan kartu kredit dalam negeri akan diluncurkan atau apa namanya.

Erwin mengatakan kartu kredit dalam negeri memiliki beberapa keunggulan, terutama biaya yang lebih rendah, karena pembayaran luar negeri dan ketergantungan pada jaringan pembayaran luar negeri seperti Visa atau Mastercard di Amerika tidak lagi diperlukan.

“Misalnya saya membeli sesuatu di Yogyakarta dengan kartu kredit. Biasanya penyelesaiannya dilakukan di luar negeri, tapi sekarang bisa dilakukan di Indonesia,” kata Erwin kepada wartawan di sebuah forum di Yogyakarta.

Baca juga: Jokowi ingin pemerintah daerah meninggalkan Visa dan Mastercard

Pengumuman ini muncul tak lama setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyerukan penggunaan kartu kredit dalam negeri untuk meningkatkan kemandirian negara dalam transaksi keuangan.

Presiden menganggap independensi tersebut penting untuk melindungi transaksi dari dampak geopolitik.

AS telah lama menggunakan alat ekonomi, termasuk memisahkan diri dari sistem pembayaran Barat, untuk memberikan tekanan pada negara-negara yang diduga bertindak bertentangan dengan kepentingan nasionalnya.

Rusia menerima tindakan tersebut terutama setelah invasi mereka ke Ukraina, namun ada juga ancaman sanksi sekunder terhadap negara-negara yang berdagang dengan Rusia.

Sanksi AS yang memaksa Visa dan Mastercard membuat layanan mereka tidak dapat digunakan untuk kartu yang diterbitkan di Rusia telah menghalangi warga Rusia untuk menggunakan kartu kredit mereka di dalam dan luar negeri, termasuk wisatawan di Bali yang tidak lagi membayar hotel, makanan, dan layanan lainnya di daerah tropis. daerah tidak mampu membayar. pulau.

“Terlalu bergantung pada pemasok asing cukup menakutkan,” kata Erwin.

BI berencana menjadikan penerbitan kartu kredit dalam negeri sebagai opsional dan bukan wajib bagi bank lokal, namun Erwin mengatakan BI akan memastikan skema ini kompetitif.

Bank sentral berjanji bahwa jaringan domestik akan mencakup fitur-fitur canggih, seperti deteksi penipuan, yang sudah dimiliki oleh pemain lain seperti Visa dan Mastercard.

“(Skema) kartu kredit dalam negeri tidak bisa direalisasikan dalam semalam. Harus seaman rekan-rekan internasionalnya,” kata Erwin.

Baca juga: Tidak ada lagi uang tunai: Badan pemerintah akan menggunakan kartu kredit untuk pengeluaran bisnis

BI telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki sistem pembayaran di dalam negeri, seperti peluncuran sistem antar bank domestik yang disebut GPN, yang saat ini berfungsi sebagai jaringan kartu debit domestik.

Kemudian, mereka meluncurkan BI-fast, sebuah infrastruktur pembayaran ritel yang dapat diakses melalui aplikasi ponsel pintar untuk memfasilitasi transfer antar bank yang lebih murah dan cepat.

Lahirnya jaringan kartu kredit dalam negeri dibarengi dengan peluncuran resmi kartu kredit pemerintah yang wajib digunakan oleh instansi pemerintah dan kementerian dalam operasional sehari-hari.

Erwin dari BI mengatakan kartu kredit pemerintah akan menggunakan jaringan domestik dan memastikan bahwa semua transaksi fiskal di dalam pemerintah lebih dapat ditelusuri, sehingga memberikan akuntabilitas yang lebih besar dalam pengeluaran pemerintah.

Keluaran SDY

By gacor88