25 Februari 2022
KUALA LUMPUR – Penghuni gedung bertingkat di berbagai tempat di Lembah Klang dan Melaka dievakuasi dari gedungnya setelah gempa terasa pada Jumat (25 Feb) pagi.
Departemen Meteorologi Malaysia melaporkan gempa berkekuatan 6,1 SR melanda Sumatera Utara, Indonesia pada pukul 09:39 waktu Malaysia.
Getarannya terasa di bagian barat semenanjung, khususnya di Selangor, Perak, Negri Sembilan, Melaka dan Johor.
Di Putrajaya, pegawai Kementerian Wilayah Federal harus mengevakuasi gedung Menara Seri Wilayah di Precinct 2 setelah getaran terdeteksi.
Mereka kemudian berkumpul di tempat parkir sebelah gedung.
Guncangan juga terasa di markas Balai Kota Kuala Lumpur, dan juru bicara DBKL mengatakan gempa tersebut tidak dianggap cukup serius sehingga memerlukan evakuasi.
“Setelah kehebohan awal, kini keadaan sudah kembali normal,” ujarnya saat ditanya.
Di Kajang, rapat pleno bulanan DPRD Lantai 7 Menara MPKj terpaksa dihentikan setelah guncangan terasa.
MPKj diketahui telah mengevakuasi pegawainya dan masyarakat bahkan sebelum alarm diaktifkan.
Televisi dan gambar yang digantung di dinding ruang pertemuan terlihat bergetar, kata MPKj.
Petugas pun menggiring pengunjung ke titik evakuasi di luar Menara MPKj.
Beberapa orang merasakan getarannya tetapi memutuskan untuk tetap diam.
Surjit Hambly, yang tinggal di lantai 17 Kondominium Desa Kudalari dekat KLCC, mengatakan dia merasakan getaran sekitar pukul 09.45.
“Saya sedang sarapan dan semua yang ada di meja mulai bergetar, termasuk barang-barang yang digantung di belakang pintu,” katanya.
“Saya dengar hanya mereka yang tinggal di lantai atas yang merasakan getarannya,” tambahnya.
Di Taman Desa, warga yang berada di gedung-gedung bertingkat juga merasakan getarannya.
“Saya sedang melakukan pekerjaan sehari-hari ketika saya merasakan getaran di apartemen saya di Apartemen Danau Desa Permai,” kata Francis Tan, seorang warga.
“Agak menegangkan, tapi (hanya) berlangsung beberapa detik saja,” katanya.
Teh Beng Choon, 64, sedang berada di kantornya di Petaling Jaya ketika dia melihat monitor komputernya bergetar.
“Saya merasakan getaran kuat yang berlangsung selama beberapa detik. Ini mengejutkan saya karena gempa bumi tidak biasa kita alami di (Malaysia),” ujarnya.
Meskipun Teh terus bekerja, dia mengatakan dia terus menerima pesan dari teman-temannya di wilayah lain Petaling Jaya, Klang dan Jalan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, tentang gempa tersebut.
Sementara itu, di MELAKA, pemadam kebakaran dan penyelamatan membenarkan bahwa mereka menerima beberapa panggilan mengenai getaran yang dirasakan akibat gempa.
Guncangan juga dirasakan di Pusat Administrasi Pemerintahan Melaka di Ayer Keroh.
Telepon lain yang diterima berasal dari Mapolsek Jasin, Mall Hang Tuah, dan UiTM di tengah kota.
Wisma Negeri di Ayer Keroh juga dievakuasi pasca gempa.