10 April 2023
SINGAPURA – Pada bulan Maret, Jepang membuka pangkalan militer baru di pulau resor tropis Ishigaki – sekitar 330 km sebelah timur Taiwan – yang dikelola oleh 570 tentara dan dilengkapi dengan persenjataan rudal anti-kapal dan permukaan-ke-udara.
Garnisun baru tersebut, yang digambarkan oleh para pejabat pertahanan sebagai “komponen terakhir yang penting dari keamanan garis depan Jepang”, mengikuti kamp Pasukan Bela Diri Darat lainnya yang telah dibuka sejak tahun 2016 di pulau Yonaguni, Miyako, dan Amami Oshima di barat daya Jepang.
Hal ini melebihi kehadiran militer sekutu keamanan AS, Amerika Serikat, yang sudah lama ada – dan tidak proporsional – di Okinawa, yang menampung 70 persen dari seluruh pangkalan AS di Jepang dan menampung hampir 30.000 personel militer aktif.
Asia Tenggara sedang mengejar kekuatan militer Tiongkok
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengacungkan jempol ke arah kamera dari kursi belakang jet tempur FA-50 sesaat sebelum lepas landas pada 7 Maret dari Pangkalan Udara Clark di Pampanga, selatan ibu kota Manila.
Pesawat yang membawa Panglima itu terbang ke barat di atas area pelatihan militer dekat Zambales, sebuah provinsi pesisir yang menghadap Laut Cina Selatan. Marcos kembali ke pangkalan beberapa menit kemudian, terkesan dengan keterampilan pilot dan bahkan lebih yakin bahwa modernisasi militer adalah kunci untuk melawan meningkatnya agresi Beijing di perairan yang disengketakan.
“Modernisasi Angkatan Udara, Angkatan Bersenjata Filipina, tentu saja merupakan respons terhadap semakin rumitnya situasi yang kita hadapi di kawasan ini,” kata Marcos kemudian dalam pidatonya di hadapan pihak militer pada saat yang sama. pangkalan udara mengatakan pada tanggal 31 Maret.
Meningkatnya risiko perlombaan senjata di Asia akan menyebabkan konflik besar
Perlombaan senjata terkadang bisa stabil. Amerika Serikat dan Uni Soviet membangun persenjataan nuklir dalam jumlah besar selama Perang Dingin. Namun risiko saling menghancurkan yang ditimbulkannya pada akhirnya menghalangi Moskow dan Washington untuk melintasi Rubicon—walaupun ada beberapa hal yang hampir terjadi, seperti Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
Namun perlombaan senjata lebih sering terjadi sebelum konflik besar. Contoh klasiknya adalah kontes supremasi angkatan laut Inggris-Jerman pada awal abad ke-20, yang turut memicu Perang Dunia Pertama.
Perlombaan senjata menurut definisinya melibatkan pembangunan militer bilateral yang intens dan berlangsung cepat dan timbal balik. Banyaknya kontes serupa yang saat ini berlangsung di Asia tampaknya merupakan jenis kontes yang secara historis lebih mudah terbakar.