19 April 2023
TOKYO – Seberapa mematikan alat peledak yang diduga dimiliki Ryuji Kimura, tersangka yang ditangkap dalam penyerangan terhadap Perdana Menteri Fumio Kishida baru-baru ini?
Satu benda berbentuk silinder dilemparkan ke arah Kishida tepat sebelum pidatonya di Kota Wakayama pada hari Sabtu, sementara benda lainnya ditemukan di tempat kejadian.
“Sangat menakutkan membayangkan apa yang mungkin terjadi jika benda tersebut mengenai kepala seseorang,” kata pemimpin Asosiasi Koperasi Perikanan Saikazaki yang berusia 76 tahun, Senin.
Di pelabuhan perikanan Saikazaki tempat kejadian terjadi, ditemukan penyok berdiameter 5 sentimeter pada dinding gudang. Bom yang dilemparkan ke Kishida ditemukan di jaring kolam ikan di sebelah gudang.
Jarak lokasi ledakan ke tembok gudang sekitar 40 meter. Bom tersebut diduga meledak dan menghantam tembok yang tingginya sekitar tiga meter dari permukaan tanah lalu memantul kembali.
Menurut sumber investigasi, bom tersebut meledak dan lintasannya mengirimkannya ke atas orang-orang yang berkumpul untuk pidato Kishida tanpa mengenai atap setinggi 6 meter di lokasi luar ruangan.
“Jika pesawat itu terbang sedikit lebih rendah, orang-orang mungkin akan terluka parah atau terbunuh,” kata seorang perwira polisi senior di prefektur Wakayama.
Berdasarkan foto-foto yang diambil di lokasi, bom yang dilempar dan silinder yang ditemukan di lokasi penaklukan Kimura masing-masing memiliki panjang sekitar 20 sentimeter. Bentuknya hampir sama dan keduanya memiliki penutup di setiap sisinya. Mereka memiliki bagian logam dan tali yang terlihat seperti sekering.
Bom pipa berbentuk silinder dan disegel di kedua ujungnya. Ketika bom-bom ini dinyalakan, tekanan di dalamnya meningkat dan menyebabkannya meledak.
Saat penggeledahan di rumah Kimura di Kawanishi, Prefektur Hyogo, bubuk mesiu yang diyakini sebagai bahan pembuatan mesiu, tabung logam, dan berbagai peralatan termasuk di antara barang-barang yang disita penyidik. Polisi menduga Kimura, 24, membuat sendiri alat peledak tersebut.
“Kemungkinan besar bubuk hitam, yang digunakan dalam kembang api misalnya, digunakan,” karena asap putih terlihat dalam rekaman video, kata peneliti senjata api Soichiro Takakura (46).
Bom pipa dapat diklasifikasikan secara luas berdasarkan cara peledakannya, baik dengan sekring yang terbakar atau pengatur waktu yang mengirimkan arus listrik.
Takakura yakin bom pipa yang ditemukan dalam kejadian ini memiliki sekring. Bom tersebut meledak sekitar 50 detik setelah dilempar, dan pada saat itu perdana menteri dapat melakukan evakuasi.
“Saya menduga bom tersebut tidak langsung meledak karena cacat desain atau kondisi bahan peledaknya,” kata Takakura.