24 Maret 2023
SEOUL – Busan akan membangun sistem kereta api berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan distrik-distrik utama Busan dengan Bandara Baru Gadeok, yang juga akan dibuka beberapa tahun lebih cepat dari jadwal dalam upaya menarik World Expo 2030 ke kota pelabuhan Busan.
Walikota Busan Park Heong-joon mengungkapkan rencana pembangunan kereta api ButX dalam jumpa pers yang diadakan di Kantor Pemerintah Kota Busan pada hari Kamis.
BuTX adalah infrastruktur transportasi berkecepatan tinggi bertenaga hidrogen yang akan membentang sepanjang 47,9 kilometer antara Bandara Baru Gadeok dan Kompleks Pariwisata Osiria. Kereta api ini akan melewati total enam stasiun, termasuk yang ada di Pelabuhan Utara Busan dan kawasan Haeundae.
Kereta bertenaga hidrogen ini akan menempuh perjalanan melalui terowongan bawah tanah sedalam 40 meter, beroperasi dengan kecepatan 180 kilometer per jam, dengan kecepatan maksimum 198 km/jam.
Dari Bandara Baru Gadeok, penumpang dapat melakukan perjalanan ke Pelabuhan Utara dalam 15 menit dan Kompleks Pariwisata Osiria dalam 26 menit.
Biaya konstruksi saat ini diperkirakan sekitar 2,59 triliun won ($2 miliar).
Namun, rencana pemerintah kota Busan mungkin mendapat kritik karena rencana pembangunan kereta api hanya lolos sebagian uji kelayakan yang dilakukan antara Januari 2021 hingga Desember 2022.
Berdasarkan uji kelayakan, diperkirakan sekitar 113.000 orang akan menggunakan sistem perkeretaapian baru setiap harinya. Rasio manfaat-biaya proyek mencapai 0,88, sedangkan proses hierarki analitiknya mencapai 0,722.
Angka patokan B/C dan AHP adalah 1 dan 0,5.
Namun Walikota Busan Park Hyung-joon mengatakan uji kelayakan menunjukkan proyek tersebut layak. Park berpendapat bahwa “kecuali untuk wilayah tertentu di wilayah Seoul dan sekitarnya, hampir tidak mungkin menemukan proyek konstruksi yang menerima B/C lebih besar dari 1.” Park menambahkan, proyek tersebut cukup layak karena angka AHP-nya melebihi angka acuan 0,5.
Selama bulan ini, Pemerintah Kota Busan akan melakukan penelitian untuk meminimalkan biaya proyek konstruksi yang akan datang, sekaligus menyelesaikan prosedur administratif untuk membuka sistem kereta api sebelum World Expo 2030.
Pembangunan sistem perkeretaapian baru ini sejalan dengan dibukanya Bandara Baru Gadeok yang telah dimajukan pemerintah sekitar enam tahun.
Pekan lalu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mengumumkan bahwa mereka akan membuka Bandara Baru Gadeok pada tahun 2029, yang diubah dari jadwal penyelesaian semula pada tahun 2035, untuk mendukung upaya Busan menyelenggarakan World Expo 2030.
Kementerian mengatakan pembangunan bandara baru akan dimulai setidaknya pada akhir tahun depan untuk memulai operasi komersial bandara pada Desember 2029.
Namun, beberapa pihak telah menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan karena berkurangnya masa konstruksi bandara. Awalnya, studi kelayakan memperkirakan konstruksi akan memakan waktu sembilan tahun lima bulan.
Biaya pembangunan bandara baru diperkirakan mencapai sekitar 13,8 triliun won, tambah uji kelayakan.