27 Desember 2021
SHAH ALAM: Beberapa daerah di Kelantan dan Terengganu terancam banjir pada akhir tahun, menurut model prakiraan banjir dari Dinas Drainase dan Pengairan (DID).
Ini terjadi karena Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengatakan telah belajar dari banjir di Selangor dan siap menghadapi banjir apa pun setelah hujan yang diperkirakan tak henti-hentinya.
Menurut model prakiraan banjir DID, beberapa wilayah di kedua negara bagian tersebut diperkirakan akan dilanda banjir pada 30 dan 31 Desember.
Bernama melaporkan, prakiraan banjir tersebut dikeluarkan menyusul peringatan prakiraan cuaca signifikan oleh Departemen Meteorologi (MetMalaysia) dari 25 Desember hingga akhir tahun.
Kelantan, kata DID, diperkirakan akan mengalami risiko banjir di Gua Musang dan Kuala Krai dan sekitarnya antara pukul 20.00 pada 30 Desember dan pukul 08.00 keesokan harinya.
Ini mengikuti perkiraan kenaikan permukaan air di atas tanda bahaya untuk Sungai Galas di Limau Kasturi dan Dabong serta Sungai Kelantan di Kuala Krai.
Proyeksi risiko juga melibatkan Dungun dan sekitarnya dengan ketinggian air di Sungai Dungun di Kampung Pasir Raja naik di atas tanda bahaya.
DID mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap peringatan banjir yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dari waktu ke waktu.
Direktur Jenderal Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) Datuk Dr Aminuddin Hassim mengatakan pada hari Sabtu bahwa hujan terus menerus diperkirakan terjadi di berbagai bagian negara mulai hari ini menyusul perkiraan hujan muson MetMalaysia dan cuaca bertekanan rendah di Laut Cina Selatan.
“Kedua kejadian tersebut berpotensi menyebabkan hujan terus menerus di pesisir timur Sabah dan pesisir barat Sarawak pada 27-31 Desember.
“Ini juga dapat menyebabkan hujan terus-menerus di Johor, Pahang, Terengganu dan Kelantan pada 30 dan 31 Desember,” katanya kepada wartawan di pusat penanggulangan banjir di Taman Sri Muda, Sabtu.
Mendesak agar ramalan tersebut ditanggapi dengan serius dan agar instansi terkait membuat persiapan yang diperlukan, Aminuddin mengatakan: “Sekretariat bencana negara akan menginstruksikan pejabat kabupaten mereka untuk memastikan kesiapsiagaan maksimal.
“Kami akan menindaklanjuti dengan setiap negara bagian dan distrik dan membantu jika ada aspek apa pun, termasuk logistik, yang hilang.”
Departemen Geosains dan Mineral, lanjutnya, juga telah mengidentifikasi 44 lokasi longsor di Selangor dan Kuala Lumpur.
“Kementerian telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan kerja sama berbagai instansi, termasuk departemen pekerjaan umum,” katanya.
Direktur Jenderal Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Datuk Seri Mohammad Hamdan Wahid mengatakan pihaknya siap menghadapi kemungkinan gelombang kedua banjir, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang memantau potensi daerah berbahaya dan bahaya di Pahang, Sarawak dan Selangor.
“Kami melakukan 13 operasi pemantauan di Pahang, 34 di Sarawak, dan 20 di Selangor.
“Kami mendapat pelajaran berdasarkan apa yang terjadi di Selangor. Kami bersiap untuk kemungkinan gelombang kedua yang dapat terjadi dalam satu atau dua hari hingga 29 Desember, menurut laporan MetMalaysia,” tambahnya.
Untuk negara bagian pantai timur, Mohammad Hamdan mengatakan semua persiapan sudah matang dan terorganisir.
“Kami memantau persiapan untuk pantai timur dan mereka sangat terorganisir.
“Kami percaya bahwa badan-badan di sana akan memiliki kapasitas untuk mengatasi banjir secara efektif,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga memantau pantai barat Sarawak dan pantai timur Sabah dengan cermat.
“Mari kita berdoa agar gelombang kedua tidak seburuk atau lebih buruk dari yang pertama. Penting untuk dipersiapkan di tingkat distrik dan negara bagian dengan bantuan dari tingkat federal,” katanya.