19 April 2023

JAKARTAPemasok merchandise Piala Dunia FIFA U-20 berlisensi di Indonesia menjual dagangannya setelah negara tersebut kehilangan lisensinya untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut sebagai tindakan sabotase politik.

Suvenir tersebut tertata rapi di atas meja toko activewear Juaraga di mall FX Sudirman Jakarta, ditata secara simetris agar menarik perhatian pelanggan. Diantaranya ada ransel hitam rapi. Warna merah, putih, dan warna lainnya diaduk menjadi bentuk piala dengan tulisan “FIFA™” di bagian dasarnya, sedangkan tulisan “Piala Dunia U-20, Indonesia 2023” di bagian akhir tasnya, diberi merek Backpack Champion. Meskipun motifnya mencolok, bukan hanya itu saja barang-barang yang menarik perhatian.

“Menurut saya topi ember kuning adalah benda yang mencolok dan dapat dibalik. Ketika tutup kepalanya dibalik, maka akan berubah menjadi rangkaian warna yang mempesona,” kata seorang pengunjung bernama Kevin pada 11 April tentang barang yang dijual dengan nama Bucket Hat Ray. “Warna melange sangat kontras dengan cangkang kuning monokromatik pada topi.”

Barang berlebih

Backpack Champion dan Bucket Hat Ray adalah beberapa item yang menjadi koleksi Juaraga untuk Piala Dunia FIFA U-20 2023 yang menentukan. Dijadwalkan akan diadakan di Indonesia, FIFA mencabut hak negara tersebut untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berkuasa keberatan dengan partisipasi Israel pada akhir Maret dalam kejuaraan tersebut. Pembatalan tersebut terjadi kurang dari dua bulan sebelum Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

“Pembatalan (Piala Dunia U20) mengejutkan kami karena terjadi secara tiba-tiba dan merupakan sebuah knock-out yang mirip dengan kekalahan dalam pertandingan sepak bola di masa tambahan waktu,” kata pemilik Juaraga, Mochtar Sarman. Jakarta Post pada tanggal 11 April. “Sebagai mitra resmi FIFA, mereka telah memberi lisensi kepada kami untuk menjual merchandise Piala Dunia U-20. Kami mulai menjual barang tersebut pada Maret lalu setelah memesannya dari 18 usaha kecil, mikro, dan menengah (SMSE) di Tangerang, Bandung, Semarang, dan Surakarta pada akhir tahun 2022.”

Menarik banyak orang: Sekelompok pelanggan berkumpul di depan merchandise Piala Dunia U-20. (JP/Tunggul Wirajuda) (JP/Tunggul Wirajuda)

Ia menambahkan, Juaraga memesan lebih dari 500.000 merchandise untuk Piala Dunia U-20, dimana 85 hingga 90 persen di antaranya diproduksi sebelum turnamen seharusnya dimulai, pada Mei tahun lalu. Ini termasuk seragam tim nasional; the Heritage, jaket unisex hitam yang diidentifikasi oleh staf sebagai “barang terlaris dan favorit pelanggan”; dan maskot turnamen, Bacuya, dalam berbagai iterasi. Badak bercula warna-warni ala Timnas Indonesia, Bacuya, berwujud magnet kulkas, gantungan kunci, boneka binatang, dan lain-lain.

Kemunduran

Mochtar mencontohkan, Juaraga menjual dagangannya di pasar online seperti Shopee dan Tokopedia, di lebih dari 12.000 toko Alfa Mart dan di toko resminya, sebelum peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia U20 tiba-tiba tertutup.

“(Juaraga) hendak menyelesaikan kesepakatan untuk menjual merchandise Piala Dunia U20 di bandara kota tuan rumah dan di pop-up store di Sarinah Mall sebelum pembatalan turnamen memaksa proyek-proyek ini sia-sia. Kami memperkirakan UMKM yang memproduksinya mengalami kerugian sekitar Rp 30 miliar (US$2,03 miliar),” kata Mochtar seraya menambahkan bahwa pukulan telak terhadap moral UMKM tidak terlalu terasa.

“UMKM kehilangan kesempatan untuk membuktikan diri di ajang global yang sulit mengakses dan menjual barangnya ke pasar internasional. Mereka juga kehilangan kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dalam menghasilkan produk kelas dunia dan pengendalian kualitas yang menyertainya, serta apa yang telah mereka pelajari tentang hukum properti internasional,” katanya. “Tetapi kami akan tetap membantu para pelaku usaha ini dengan menjual dagangan mereka dari Piala Dunia U20 dan event lain yang masih diselenggarakan di Indonesia, seperti MotoGP dan Formula E.”

Kevin memuji upaya MKMO dan percaya membantu mereka dengan membeli merchandise Piala Dunia U-20, meski ia menganggapnya sebagai suvenir yang pahit.

“Saya turut bersimpati kepada para pemangku kepentingan di Piala Dunia U20, antara lain UMKM, (timnas) Garuda, serta wasit dan ofisial lainnya,” ujarnya. “Melihat merchandise-nya juga terasa tidak nyata karena mengingatkan pada turnamen yang tidak pernah disebutkan.”

agen sbobet

By gacor88