23 Agustus 2022

HONGKONG – Polisi di Hong Kong telah menangkap enam orang karena penipuan pekerjaan setelah 37 orang dilaporkan terjerumus ke dalam skema tersebut setelah dibujuk ke negara-negara Asia Tenggara seperti Kamboja, Myanmar dan Laos sejak Januari untuk melakukan pekerjaan ilegal.

Korban penipuan pekerjaan terus bertambah selama beberapa minggu terakhir.

Menteri Keamanan Michael Cheuk Hau-yip mengungkapkan angka korban terbaru pada program radio lokal pada Senin, 23 orang masih disandera, 14 di antaranya berada di Myanmar dan 9 di Kamboja.

14 orang lainnya berhasil lolos dengan selamat, dan 11 orang kembali ke Hong Kong, kata Cheuk.

Wakil Menteri Keamanan Michael Cheuk Hau-yip, mengungkapkan angka korban terbaru di program radio lokal pada hari Senin, mengatakan 23 orang masih disandera, 14 di antaranya berada di Myanmar dan 9 di Kamboja.

Sementara itu, pada hari Senin, satu pria lagi, berusia 29 tahun, ditangkap karena dicurigai melakukan konspirasi penipuan, menjadikannya orang keenam yang ditahan karena penipuan tersebut.

Polisi sebelumnya telah menangkap tiga pria dan dua wanita berusia antara 17 dan 51 tahun dengan kasus yang sama. Salah satu yang ditangkap, berusia 30 tahun, hadir di Pengadilan Magistrat Timur pada Senin pagi.

Berbicara kepada media pada hari Minggu, Inspektur Senior Biro Kejahatan Terorganisir dan Triad Tony Ho Chun-tung mengatakan bahwa dari lima orang yang ditangkap, dua orang diyakini sebagai anggota kunci kelompok tersebut, dan bertanggung jawab memanipulasi tiga orang lainnya yang ditangkap karena memposting. informasi pencarian kerja palsu online.

Ho mengatakan mereka diduga memikat para korban dengan pekerjaan bergaji tinggi dan permintaan rendah di negara-negara tenggara melalui teman, media sosial, dan telemarketing, sebelum para korban jatuh ke dalam perangkap dan tiba di negara-negara yang ditunjuk.

Michael Cheuk Hau-yip, Wakil Sekretaris Biro Keamanan Hong Kong berbicara pada konferensi pers yang diadakan di Departemen Imigrasi di Hong Kong pada 18 Agustus 2022. (KATIE TAM/AP)

Setibanya di sana, paspor para korban langsung ditahan, dan mereka dipaksa melakukan aktivitas penipuan secara online atau melalui panggilan telepon, tambah Ho.

Para korban yang menolak bekerja sama atau mencoba melarikan diri bahkan diperlakukan tidak manusiawi, kata Ho, seraya menambahkan bahwa penyelidikan masih berlangsung, dan kemungkinan akan ada lebih banyak orang yang ditangkap.

Ho menekankan bahwa Kepolisian Hong Kong akan terus bekerja sama dengan unit-unit berbeda untuk membuat pengaturan yang tepat sesegera mungkin guna menjamin keselamatan penduduk Hong Kong di luar negeri.

Polisi mendesak masyarakat untuk tidak tertipu dengan mempercayai publisitas yang menyesatkan dan segera mencari bantuan dari polisi jika ragu.

taruhan bola

By gacor88