14 April 2023
KOTA GEORGE – Panas terik dan polusi udara sedang membuat Perlis, Kedah, dan Penang menjadi hotspot dalam banyak hal. Lingkungan yang menindas ini disebabkan oleh kombinasi langit tak berawan dan cuaca lembap, meski terkadang disertai semburan hujan yang tersebar.
Phee Boon Poh, ketua komite lingkungan hidup negara bagian, mengatakan ada kekhawatiran bahwa suhu akan terus meningkat, karena Thailand baru-baru ini menghadapi suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Saat ini kita memasuki periode antar musim dari Mei hingga Juli. Jika tidak ada hujan, laut menjadi hangat dan angin hangat bertiup.
“Kami perkirakan suhunya sekitar 32 hingga 33 derajat Celcius (di wilayah tersebut).
“Di Thailand mereka menghadapi suhu setinggi 45 derajat Celsius, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami khawatir hal ini juga akan terjadi di sini,” kata Phee, yang juga meminta masyarakat untuk menjaga diri mereka tetap terhidrasi dengan baik.
Dia juga menyerukan menghindari pembakaran terbuka, karena kekeringan secara keseluruhan dapat menyebabkan kebakaran yang tidak terkendali.
“Kami telah menempatkan semua relawan pemadam kebakaran dalam siaga tinggi terhadap kebakaran terbuka,” katanya.
Phee juga mengimbau masyarakat, terutama yang berada di gedung bertingkat, untuk menghindari penggunaan AC secara berlebihan karena akan menambah panas lingkungan.
“Jika semua orang menggunakan AC berjam-jam, maka hembusan udara panas dari kondensor/kompresor AC akan menambah masalah, terutama pada gedung-gedung bertingkat,” ujarnya.
Indeks Pencemar Udara (API) di Penang menunjukkan polusi udara sedang di Balik Pulau (68) dan George Town (71), sedangkan Tanjung Bungah menunjukkan tingkat tidak sehat di 124.
Wilayah daratan menunjukkan angka antara 65 dan 83 di berbagai tempat, menempatkannya dalam kategori “sedang”, sementara Alor Setar di Kedah mencatat angka 71, sedangkan Perak bervariasi antara 68 dan 72.
Angka yang ada saat ini diyakini disebabkan oleh polusi dalam negeri, menurut data situasi kabut lokal dari Pusat Meteorologi Khusus Asean, belum terdeteksi titik api di Indonesia, Thailand, atau Vietnam.
Di hampir semua negara di kawasan pedesaan di Asia Tenggara, penggunaan api untuk membuang limbah pertanian masih umum dilakukan, karena biayanya yang murah dan mampu mengembalikan sejumlah mineral ke dalam tanah, serta membunuh hama.
Namun asap yang dihasilkan akan menyebar ratusan kilometer dan menjadi kabut di negara tetangga.
Nilai API antara 0 dan 50 adalah baik, sedangkan 51 hingga 100 berarti sedang, 101 hingga 200 tidak sehat, 201 hingga 300 sangat tidak sehat, dan di atas 301 dianggap berbahaya.
Situs web Departemen Meteorologi Malaysia menunjukkan bahwa meskipun seluruh negara mengalami cuaca panas, hanya Sik, Kubang Pasu dan Kuala Muda, semuanya di Kedah, yang mengalami suhu antara 35 dan 37 derajat selama lebih dari tiga hari berturut-turut.
Suhu di wilayah lain negara itu akan tetap di bawah 35 derajat mulai Senin.
Prakiraan cuaca Penang untuk beberapa hari ke depan menunjukkan hujan di satu atau dua tempat, dengan suhu diperkirakan bergerak di atas 30 derajat.
Ketinggian air di kedua bendungan di pulau tersebut telah turun hingga setengah dari kapasitas efektifnya, dan masyarakat Penang didesak untuk menggunakan air dengan bijak hingga kembali ke tingkat normal.
CEO Perusahaan Penyedia Air Penang (PBAPP) K. Pathmanathan mengatakan hal ini menyusul rendahnya curah hujan yang tercatat di daerah tangkapan air waduk Air Itam dan Teluk Bahang sejak awal tahun ini.
Ketinggian air di Bendungan Air Itam turun dari 82,5% menjadi 51,8% pada 10 April, sedangkan di Teluk Bahang turun dari 64% menjadi 51,3%, ujarnya.