12 Mei 2023
BANGKOK – Thailand rentan terhadap dampak El Niño yang diperkirakan oleh Departemen Meteorologi dan Ahli Meteorologi akan dimulai pada bulan Juni. Dunia, termasuk Thailand, diperkirakan akan menghadapi kekeringan hebat akibat terjadinya El Niño, yang mengakibatkan berkurangnya curah hujan pada musim hujan, atau mungkin tidak ada hujan sama sekali.
El Niño adalah fase hangat dari pola siklus iklim yang dikenal sebagai El Niño-Osilasi Selatan, ketika suhu di Pasifik mencapai lebih dari 0,5 derajat Celcius di atas normal.
Selain kekeringan yang sedang berlangsung, yang diperkirakan akan berlangsung selama 2-3 tahun, Thailand juga menghadapi fenomena lain yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang disebut “gelombang panas Monster Asia”. Gelombang panas ekstrem ini dipandang sebagai tanda lain dari meningkatnya masalah pemanasan global yang perlu diatasi oleh umat manusia.
Varawut mengatakan gelombang panas cenderung paling banyak melanda Eropa, namun hingga saat ini belum terjadi di Asia. Panas ekstrem yang terjadi tahun ini telah menegaskan meningkatnya kekhawatiran mengenai pemanasan global dan menjadikan kita semakin penting untuk menyadari perlunya mengurangi sampah plastik dan polusi udara industri. Namun, tidak ada perbaikan yang cepat. Karena kita telah merusak lingkungan selama beberapa dekade, diperlukan upaya intensif selama bertahun-tahun untuk mengatasi masalah pemanasan global.
Permasalahan gelombang panas Monster Asia ini dapat disebabkan oleh peralihan ke fase El Niño yang melibatkan perubahan aliran arus air hangat. Ketika suhu global meningkat, perubahan suhu akan berkurang sehingga menyebabkan gelombang panas yang lebih intens. Di mana pun suhu meningkat, kondisi kekeringan parah akan terjadi, yang mengakibatkan suhu lebih tinggi lagi, kata Varawut.
“Persiapan menghadapi krisis kekeringan parah dalam 2-3 tahun ke depan sangatlah mendesak,” tegas Varawut. Di masa lalu, Bangkok pernah mengalami banjir dan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya lapisan es di kutub. Jika situasi semakin memburuk melebihi kondisi saat ini, maka permasalahan El Niño akan semakin parah dalam 2-3 tahun ke depan. Langkah-langkah harus diambil sekarang untuk mengatasi banjir di masa depan dan memberikan dukungan yang memadai terhadap fenomena El Niño yang akan semakin parah. Thailand harus bersiap menghadapi tren gelombang panas dan risiko kekeringan parah.
Solusi dari permasalahan tersebut antara lain dengan membangun lebih banyak waduk dan memperluas saluran air untuk menampung curah hujan pada musim hujan ini. Musim kemarau tahun depan diperkirakan lebih buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski musim kemarau tahun ini mengkhawatirkan, tambah Varawut, cadangan air di bendungan masih cukup. Namun, situasinya diperkirakan akan memburuk pada tahun depan dan 2025. Oleh karena itu, fasilitas penyimpanan air yang memadai dan sistem irigasi lahan pertanian yang efisien merupakan persiapan yang penting.
“Alam memasuki proses menghukum kita melalui kekeringan dan gelombang panas. Selain meningkatnya suhu daratan, dampaknya juga terasa pada meningkatnya suhu lautan dan semakin kompleksnya sistem lingkungan hidup. Kenaikan suhu air laut beberapa derajat saja sudah menyebabkan pemutihan karang,” kata Varawut.
“Apakah isu perubahan iklim akan menyebabkan keruntuhan dunia masih belum jelas. Kita mungkin belum mencapai tahap tersebut, namun jika kita tidak mempercepat upaya untuk mengatasi masalah ini dengan serius, kita mungkin akan menghadapi hilangnya keanekaragaman hayati,” kata Varawut.