15 Agustus 2022
DHAKA – Perjuangan rakyat menghadapi kenaikan biaya hidup terus berlanjut karena harga beras naik kemarin untuk kedua kalinya hanya dalam waktu empat hari.
Pada 5 Agustus, sehari sebelum pemerintah menaikkan harga BBM dengan rekor tertinggi, harga beras kasar adalah Tk 48 per kilogram, yang naik menjadi Tk 50 pada 11 Agustus. Kemarin, naik lagi Tk 2 menjadi Tk 52 per kg, menurut data Trading Corporation of Bangladesh (TCB).
Sementara itu, harga beras halus naik menjadi Tk 78 per kg pada 11 Agustus dari Tk 75 per kg pada 5 Agustus, sebelum naik lagi menjadi Tk 80 per kg kemarin.
Menteri Pangan Sadhan Chandra Majumder mengatakan kementeriannya akan mulai menjual beras dengan harga lebih murah kepada 50 lakh keluarga miskin mulai 1 September melalui Food Friendly Program (FFP).
Kementerian juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperluas penjualan pasar terbuka (OMS) ke tingkat upazila untuk menyediakan beras dengan harga yang relatif rendah. Program OMS juga akan dimulai pada 1 September mendatang, ujarnya.
“Saya berharap akan ada stabilitas di pasar beras setelah dimulainya program-program tersebut,” kata Menkeu seraya menambahkan bahwa stok mereka cukup.
Sementara para pengusaha menuding tingginya harga padi, ongkos angkut, dan bea masuk sebagai penyebab kenaikan harga, Menteri Pangan menuding manuver para pengusaha yang tidak hati-hati.
“Biaya transportasi meningkat. Namun harga beras telah meningkat secara berlebihan dibandingkan dengan kenaikan biaya transportasi. Tidak ada ruang untuk menyangkal bahwa ada beberapa pengusaha yang tidak jujur,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di kantornya di sekretariat.
“Selain itu, kita sekarang berada di antara dua musim — musim Boro sudah berakhir dan budidaya Aman dimulai. Orang-orang di banyak daerah takut panen Aman yang buruk karena kekeringan,” kata Sadhan.
Sementara itu, harga beras berbagai merek melonjak sebesar Tk 4 menjadi Tk 6 per kg di Khajanagar Kushtia – pusat beras terbesar kedua di negara itu.
Setiap hari sekitar 200-250 truk bermuatan beras pergi ke berbagai distrik termasuk Dhaka dan Chattogram dari Khajanagar.
Menurut warga setempat, harga beras naik dari Tk 4 menjadi Tk 6 setelah pemerintah menaikkan harga BBM.
Umar Farooq, direktur pelaksana Fresh Agrofarm di Khajanagar, mengatakan biaya transportasi naik Tk 2.000 per truk.
Pemilik penggilingan padi harus menggunakan genset karena pelepasan beban yang juga mempengaruhi harga beras.
Pada 23 Juni, pemerintah memangkas bea masuk menjadi 25 persen dari 62,5 persen untuk mendorong impor, meningkatkan pasokan bahan pokok di pasar domestik, dan mendinginkan harganya.
Pada 7 Juli, Kementerian Pangan juga memberikan persetujuan kepada 380 organisasi swasta untuk mengimpor 10 lakh ton beras pada Juli.
Hingga Kamis, 34.000 ton telah diimpor sejak persetujuan, kata Muhammad Mahbubur Rahman, asisten sekretaris senior (pengadaan eksternal) kementerian.
Namun, beberapa importir memilih untuk tidak mengimpor beras karena tingginya harga di India.
Md Shahjalal, pemilik Jalal Auto Rice Mill, mengatakan saudaranya Arshad Ali, pemilik Dada Agro Food Products, termasuk di antara mereka yang mendapat persetujuan untuk mengimpor beras.
“Kualitas varietas India tidak sebaik varietas asli. Setelah semua biaya ditanggung, harga menjadi lebih tinggi dari harga lokal. Kami mengirim orang kami ke India, tetapi melihat harga yang tinggi membuat kami berhenti mengimpor beras,” katanya.
Shahjalal mengatakan harga beras meroket dan juga mengklaim petani menjual gabah seharga Tk 1.800 (37,32 kg). “Setelah diolah (gabah menjadi beras), biayanya Tk 3.700 (per maund),” ujarnya.
50 LAKH KELUARGA
Menteri pangan mengatakan pemerintah akan memperkenalkan FFP untuk 50 lakh keluarga miskin.
Keluarga akan bisa mendapatkan 30 kg beras per bulan dengan Tk 15 per kg. “Sekitar 4 crore orang akan mendapat manfaat jika kita asumsikan setiap keluarga beranggotakan empat orang,” ujarnya.
Dia juga mengatakan pemerintah akan memperluas program OMS ke tingkat upazila melalui 2.013 pedagang dan menggandakan batas penjualan harian menjadi 2 ton.
Setiap orang dapat membeli 5 kg beras per hari dengan harga Tk 30 per kg.