8 Februari 2023
HANOI – Kunjungan resmi Perdana Menteri Phạm Minh Chính ke Singapura diharapkan dapat membuka orientasi penting bagi hubungan bilateral, khususnya dalam teknologi digital dan transisi ramah lingkungan, menurut para ahli.
“Kerja sama antara Vietnam dan Singapura merupakan inti dan sangat penting dalam mentransformasikan Asia Tenggara menjadi perekonomian yang kuat dan sejahtera dalam tiga dekade mendatang,” kata Associate Professor Vũ Minh Khương dari Lee Kuan Yew School of Public Policy. ungkapnya dalam wawancara sebelum kunjungan Perdana Menteri Phạm Minh Chinh ke Singapura pada 8-10 Februari 2023.
Kunjungan tersebut, yang memiliki arti penting, akan memberikan kesempatan bagi kedua negara untuk mencapai kesamaan pandangan mengenai kerja sama, katanya, seraya menambahkan bahwa Singapura akan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang Vietnam di masa depan, ujarnya.
Mengenai prospek kerja sama antara kedua negara dalam transformasi digital dan transisi hijau, Khương menekankan bahwa sektor-sektor tersebut berperan sebagai pendorong penting kerja sama internasional serta pembangunan masing-masing negara.
Việt Nam akan menjadi mitra penting Singapura dalam bidang-bidang ini, karena negara ini mempunyai potensi besar untuk kerja sama di berbagai tingkatan, katanya, seraya menambahkan bahwa kunjungan Perdana Menteri Chinh akan menjadi awal dari sebuah tingkat di mana kedua belah pihak bertukar pengalaman dan strategi. pada ekonomi hijau. dan ekonomi digital.
“Việt Nam dan Singapura memiliki potensi kerja sama yang besar dan istimewa karena mereka memiliki kesamaan persepsi strategis, stabilitas politik, dan aspirasi untuk menjadi model pembangunan di Asia,” tegasnya.
Ia berpendapat bahwa Vietnam dapat belajar dari pengalaman Singapura dalam konsolidasi aparatur publik, manajemen bisnis milik negara, dan pengembangan transportasi perkotaan.
Menurut Prof. Bilveer Singh dari Departemen Ilmu Politik di Universitas Nasional Singapura, berpendapat bahwa cara Vietnam dan Singapura melihat dan memahami satu sama lain, serta bergerak maju bersama di tengah berbagai tantangan eksternal yang berubah dengan cepat, sangatlah penting.
Saat menilai kemitraan strategis kedua negara, beliau menyoroti perkembangan hubungan bilateral di bidang ekonomi, politik, diplomasi, kebudayaan dan pertahanan, serta menambahkan bahwa hubungan kedua negara telah menjadi hubungan yang istimewa.
Prof. Bilveer Singh dari Departemen Ilmu Politik di Universitas Nasional Singapura.
Pakar tersebut menggambarkan Vietnam dan Singapura sebagai pilar ASEAN selama 10 – 15 tahun terakhir, dan mengatakan bahwa pengembangan hubungan mereka di dalam blok tersebut sangatlah penting.
Negara-negara tersebut telah bergerak dalam peta jalan yang tepat dan perlu bekerja lebih keras untuk menjadi kohesi ASEAN, katanya, seraya mencatat bahwa mereka saat ini adalah negara paling stabil di Asia Tenggara, sehingga mereka berada dalam posisi yang menguntungkan untuk mendorong kemajuan blok tersebut.
Mengenai kerja sama pertahanan dan keamanan, Singh mengatakan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan dialog tahunan mengenai kebijakan pertahanan, namun mereka perlu lebih memperkuat hubungan antara angkatan laut, darat, udara dan pertahanan sipil. Mereka juga akan memperkuat pertukaran perwira untuk membantu memperkuat saling pengertian dan hubungan militer.
Selain itu, beliau juga menyarankan agar Vietnam dan Singapura mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama yang potensial di mana keamanan siber merupakan bidang penting yang menjadi kekuatan Singapura.
Profesor tersebut berharap keduanya dapat memimpin ASEAN bersama-sama menuju pembangunan berkelanjutan. Selama mereka dapat mendorong dan menjaga persatuan dan kerja sama blok tersebut dengan negara-negara besar, maka penting untuk melindungi keamanan di kawasan Indo-Pasifik atau Asia-Pasifik. — VNA/VNS