16 Desember 2018
Penelitian sedang berlangsung untuk mengetahui jenis bensin yang tepat.
Meskipun pemerintah memperluas kewajiban penggunaan campuran biodiesel sebesar 20 persen (B20) pada bulan September, pemerintah berencana untuk lebih meningkatkan konsumsi biodiesel dalam negeri untuk menyerap lebih banyak minyak sawit mentah (CPO) di tengah fluktuasi harga komoditas di pasar global.
Selain meningkatkan distribusi campuran B20 di seluruh tanah air, pemerintah juga tengah berupaya meningkatkan proporsi biodiesel dalam bahan bakar dari 20 persen menjadi 30 persen (B30) atau bahkan hingga 100 persen (B100).
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto seperti dikutip kontan.co.id Pada hari Senin dikatakan bahwa bahan bakar B100 sedang diuji oleh kementerian.
Gema Iriandus Pahalawan, perusahaan induk minyak dan gas milik negara Pertamina, manajer operasi rantai pasokan, lebih lanjut menjelaskan bahwa tiga kilang biodiesel lagi akan dikembangkan, kemungkinan besar di Plaju di Sumatera Selatan, Dumai di Riau dan Balikpapan di Kalimantan Timur, untuk memproduksi lebih banyak biodiesel. .
Gema mengatakan produksi biodiesel B30 diharapkan dapat dilaksanakan, sementara pemerintah masih berupaya meningkatkan distribusi B20 yang mencapai 97 persen pada November dan direncanakan selesai pada Desember.
Namun, dia belum mau berkomentar lebih jauh mengenai rencana pembangunan tiga kilang tersebut. “Kami masih dalam proses penghitungan anggarannya. Rencananya mungkin dalam beberapa tahun ke depan bisa terealisasi,” imbuhnya, seperti dilansir kontan.co.id.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor mengatakan pemerintah telah berhasil memperbaiki mekanisme pesanan pembelian dan menyederhanakan proses pengiriman bahan bakar.
Meester mengatakan produsen biodiesel siap memproduksi campuran B30 dan kini menunggu keputusan pemerintah.
Sementara itu, Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja mengatakan pemerintah harus memperluas penggunaan biodiesel untuk meningkatkan jatuhnya harga minyak sawit di pasar dunia.
Dia mengatakan Indonesia menyumbang 56 persen produksi komoditas global dan 57 persen ekspor CPO.
Masalahnya, harga CPO turun 20 persen sejak awal 2017 hingga Juli 2018. Meningkatnya penggunaan B20 di dalam negeri akan membantu meningkatkan harga komoditas tersebut di dunia, kata Joni.
Analis keamanan menyoroti perlunya meningkatkan kapasitas terpasang produksi B20, yang hanya sekitar 3,4 juta kiloliter per tahun, sementara India, yang bukan produsen minyak sawit utama, memproduksi sekitar 11 juta ton minyak sawit mentah per tahun yang diimpor ke India. menghasilkan biodiesel.