13 April 2023
DHAKA – Investasi dalam teknologi modern dan pendidikan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan dan profitabilitas bagi para petani Bangladesh dan untuk mencapai tujuan pertanian cerdas, kata para pembicara kemarin.
Penting juga untuk melatih petani untuk mengadopsi teknologi dan pengelolaan pertanian berbasis teknologi canggih, kata mereka.
“Untuk ketahanan pangan, kita membutuhkan lebih banyak produktivitas,” kata Menteri Pertanian Muhammad Abdur Razzaque.
Dia mengatakan pertanian cerdas membutuhkan waktu dan untuk itu Bangladesh harus menerapkan sistem pertanian mekanis.
“Pemerintah berkomitmen memberikan segala macam dukungan kebijakan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa generasi muda akan memimpin konsep pertanian cerdas.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri pada seminar “Transformasi Pertanian Konvensional menjadi Pertanian Cerdas: Jalan ke Depan” di Hotel Renaissance di ibu kota. Kamar Dagang dan Industri Dhaka (DCCI) menyelenggarakan acara tersebut, menurut siaran pers.
Di Bangladesh, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB adalah 12 persen dan menyumbang hampir 38 persen lapangan kerja di negara tersebut.
Razzaque menyerukan sistem penyimpanan dingin serbaguna untuk mengurangi limbah dan menekankan variasi produk, penggunaan air yang efisien, dan produksi tanaman yang tahan iklim.
Presiden DCCI Sameer Sattar mengatakan industri pertanian dan pengolahan makanan menyumbang 0,22 persen dari produk domestik bruto dan menghadapi sejumlah tantangan seperti terbatasnya keterampilan nilai tambah, kurangnya diversifikasi, jaminan kualitas dan rendahnya kesadaran mengenai masalah kepatuhan sanitasi dan fitosanitasi.
“Untuk mengimbangi revolusi industri keempat, kita perlu belajar tentang nanoteknologi, bioinformatika, mesin, Internet of Things, dan teknologi pertanian baru.”
Sekretaris Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi Shamsul Arefin meminta sektor swasta untuk membawa pertanian cerdas ke tahap berikutnya.
“Dalam hal ini, pemerintah akan memberikan semua dukungan yang mungkin kepada sektor swasta.”
Domenico Scalpelli, perwakilan Program Pangan Dunia (WFP), mengatakan pertanian cerdas bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
Ia menekankan pentingnya memberikan nilai tambah pada produk pertanian dan mendorong generasi muda untuk lebih terlibat di sektor pertanian.
“Pertanian komersial di Bangladesh terus meningkat,” katanya.
MA Sattar Mandal, mantan wakil rektor Universitas Pertanian Bangladesh, mengatakan akses mudah terhadap pinjaman bank, pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas, pajak pertambahan nilai yang rasional dan struktur bea masuk, mekanisasi dan otomatisasi cerdas sangat penting untuk pertanian cerdas. Dia menyoroti peningkatan fasilitas penyimpanan dingin untuk produk pertanian.