27 Januari 2023
MANILA – Presiden Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. memerintahkan perluasan program visa elektronik (e-visa) untuk mencakup warga negara Tiongkok, India, Korea Selatan dan Jepang untuk “menangkap pasar pariwisata negara-negara ini,” kata Malacañang. Kamis. Sekretaris Komunikasi Kepresidenan Cheloy Velicaria-Garafil mengatakan presiden mengeluarkan arahan tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Enrique Manalo dan Dewan Penasihat Sektor Swasta (PSAC) sektor pariwisata.
‘Konektivitas Itu Penting’
Garafil mengatakan PSAC merekomendasikan dimasukkannya warga negara India ke dalam program visa-on-arrival dan perluasan e-visa, yang saat ini hanya tersedia untuk warga negara Taiwan.
Menurut Garafil, Manalo mengatakan Departemen Luar Negeri (DFA) bekerja sama dengan Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (DICT) untuk mengembangkan rencana teknis e-visa.
Manalo, katanya, menunjukkan bahwa DFA memiliki program visa-on-arrival, yang berlaku untuk warga negara Tiongkok tertentu.
Warga negara lain seperti Amerika, Jepang, Australia, Kanada, dan Eropa mungkin memiliki visa pada saat kedatangan selama 14 hari.
“Sekretaris DICT Ivan Uy mengatakan departemennya masih mempelajari beberapa masalah konektivitas yang perlu diselesaikan terkait yurisdiksi lain yang akan menggunakan platform e-visa Filipina,” kata Garafil.
Nomor pariwisata
Mengutip Uy, ia mengatakan dibutuhkan setidaknya setengah tahun untuk mengembangkan kemampuan tersebut, karena “ada begitu banyak elemen anti-penipuan yang perlu dikonsolidasikan dengan platform, dan berbagai negara dengan sistem dan transaksinya. “
Sejak Februari hingga Desember 2022, kata Garafil, ada 2,65 juta wisatawan yang datang ke Tanah Air, dimana 2,02 juta di antaranya merupakan wisatawan asing.
Pada tahun 2022, pengunjung asal Korea Selatan berjumlah 428.014 orang. Wisatawan Tiongkok berjumlah 39.627; Jepang, 99.557; dan India, 51.542.
Target kedatangan
Pada tahun 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke Filipina mencapai 8,26 juta orang, dengan mayoritas wisatawan asal Korea Selatan sebanyak 1,98 juta orang, disusul wisatawan Tiongkok sebanyak 1,743 juta orang. Ada 682.788 pengunjung Jepang dan 134.963 kedatangan India pada tahun itu.
Hanya 1,48 juta orang asing yang masuk ke negara ini pada tahun 2020, tahun pertama pandemi ini, sementara 163,879 juta orang tercatat pada tahun 2021.
Pada tahun 2023, Kementerian Pariwisata menargetkan 4,8 juta kunjungan wisatawan, yang diklaim dapat menghasilkan pendapatan sebesar P2,58 miliar.