Jangan berharap otobiografi dari saya: Anwar

12 Januari 2023

JAKARTA – Berbicara kepada masyarakat Indonesia pada hari Senin, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan mereka yang ingin membaca otobiografinya harus menunggu lebih lama karena mereka akan menunda penulisannya demi kepentingan pemerintah negara tersebut.

“Biasanya otobiografi ditulis oleh seseorang yang pensiun dari pekerjaannya. Saya baru sebulan lebih menduduki jabatan ini (Perdana Menteri),” kata Anwar menjawab pertanyaan salah satu penonton yang mengikuti kuliah umum pengusaha Chairul Tanjung di Jakarta Selatan.

Anwar berada di Jakarta pada hari Senin untuk perjalanan luar negeri pertamanya setelah memenangkan mosi percaya dan mengukuhkan mandatnya bulan lalu setelah pemilu yang tidak meyakinkan.

Mantan pemimpin oposisi berusia 75 tahun itu dilantik sebagai perdana menteri ke-10 negara itu pada 24 November 2022 untuk memimpin pemerintahan persatuan dalam aliansi yang lemah dengan partai mantan saingan politiknya yang sarat korupsi.

Kuliah umum tersebut disampaikan tak lama setelah Anwar mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk melakukan pembicaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, di mana ia menyerukan pembentukan “kartel mirip OPEC” untuk minyak sawit.

Dalam pidato pembukaannya, Anwar berbagi cerita tentang bagaimana ia menghabiskan waktunya di penjara dengan membaca buku dan menulis sejumlah isu.

Pada tahun 1999, Anwar dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena korupsi, yang memicu protes jalanan dan kecaman internasional. Tahun berikutnya dia dinyatakan bersalah melakukan sodomi dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

“Jika saya harus menulis sesuatu, itu tentang isu-isu terkini. Mungkin tentang kurangnya kepercayaan yang mempengaruhi politisi,” katanya. Dalam acara hari Senin,

Anwar juga memberikan penghormatan kepada para penulis Indonesia yang telah menginspirasinya sejak masa mudanya, para politisi seperti wakil presiden pertama Indonesia Muhammad Hatta, perdana menteri pertama Sutan Sjahrir dan pemikir sosialis Suedjatmoko.

“Mengapa saya membaca tulisan Hatta? Karena pemikirannya selalu fokus pada bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin,” kata Anwar. Anwar memuji kecintaannya terhadap penulis Indonesia berkat ibunya Che Yan Binti Hussein yang rajin membaca sastra Indonesia.

Penulis favoritnya Sutan Takdir Alisyahbana, kata Anwar.

Kecintaan ibunya terhadap sastra Indonesia menular pada Anwar muda yang kemudian mengembangkan kebiasaan membaca novel-novel Indonesia, terutama yang mendalami topik-topik politik yang sulit.

“Penulis seperti Mochtar Lubis suka menggambarkan orang Indonesia sebagai orang yang korup. Menurut saya itu tidak benar, tapi saya memahaminya sebagai ekspresi karya seni mereka,” Anwar mengacu pada apa yang penulis tulis dalam pidatonya tahun 1977 yang berjudul “Manusia Indonesia”.

taruhan bola online

By gacor88