6 Juni 2023
JAKARTA – Presiden Joko “Jokowi” Widodo dijadwalkan menghadiri rapat kerja nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jakarta pada Selasa hingga Kamis, bersama ibu pemimpin partai Megawati Soekarnoputri dan calon presiden dari partai tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah .
Rencana pertemuan antara Jokowi dan Megawati terjadi di tengah rumor meningkatnya ketegangan antara dua tokoh berpengaruh di PDI-P tersebut setelah Megawati diduga mencalonkan Ganjar pada April tanpa berkonsultasi dengan presiden. Jokowi dilaporkan merasa dibutakan oleh keputusan tersebut dan tampaknya telah mengalihkan dukungannya dari Ganjar ke Ketua Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto.
Megawati dijadwalkan menyampaikan pidato politik dalam pertemuan tiga hari tersebut, yang akan diadakan secara tertutup, sementara Jokowi akan membukanya dan memberikan “arahan” kepada anggota partai, menurut ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P. .Djarot Saiful Hidayat. Tokoh politik terkemuka lainnya, termasuk putra Jokowi, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, juga akan hadir.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Gibran dan pimpinan daerah PDI Perjuangan lainnya akan berbagi kisah suksesnya dalam mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan kecacatan di daerahnya masing-masing. Tema Rakernas hari Selasa ini adalah agar anak-anak miskin dan terlantar diurus oleh negara, yang merupakan intisari Pasal 34 UUD 1945, kata Hasto dalam keterangannya, Senin.
Pertemuan tersebut menjadi bukti dukungan total PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi dan cita-citanya dalam mengakhiri kemiskinan ekstrem di tanah air pada tahun 2024, ujarnya seraya menambahkan bahwa komitmen Ganjar dan PDI Perjuangan adalah meneruskan warisan Jokowi dan kerja bagus. dalam mengurangi kemiskinan di nusantara.
Baca juga: Jokowi Akui Campur Tangan Cari Penggantinya, ‘Demi Kesejahteraan Negara’
Hasto menambahkan, rakernas tersebut akan membahas beberapa persoalan krusial partai jelang pemilu mendatang, antara lain merumuskan strategi terbaik untuk menjamin kemenangan PDI Perjuangan dalam pemilu, menetapkan misi Ganjar pada pemilu presiden dan pemilihan calonnya. .
Ketegangan semakin meningkat
Spekulasi mengenai keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir karena kedua tokoh tersebut terlihat bersaing dalam peran mereka sebagai penentu dalam perburuan presiden Indonesia berikutnya.
Megawati dilaporkan awalnya membenci pernyataan Jokowi pada rapat umum politik pada bulan November 2022, di mana ia mengatakan kepada ribuan pendukungnya untuk memilih pemimpin yang “berambut putih” pada tahun 2024, yang jelas merujuk pada Ganjar yang berambut abu-abu.
Pada saat itu, PDI-P tidak mencalonkan Gubernur Jawa Tengah sebagai calon presiden dan para analis berspekulasi bahwa Megawati ingin mendukung putrinya sendiri, Ketua DPR, Puan Maharani, untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Ketika PDI Perjuangan akhirnya memutuskan untuk mengumumkan pencalonan Ganjar pada Pemilu 2024 dalam jumpa pers sesaat sebelum Idul Fitri pada 21 April, Jokowi sudah berada di kampung halamannya di Surakarta, Jawa Tengah, dan harus terbang ke Jakarta untuk mengikuti acara tersebut. Jokowi disebut-sebut tidak diberitahu tanggal dan waktu acara tersebut sebagai upaya meremehkan perannya dalam pencalonan Ganjar sebagai presiden.
Baca juga: Jokowi Masih Ingin Kaitan Prabowo-Ganjar: Ketua ProJo
Bulan lalu, putra sulung Jokowi, Gibran, dipanggil ke markas PDI-P di ibu kota untuk mengklarifikasi pertemuan yang ia lakukan dengan Prabowo, yang secara mengejutkan disusul dengan pernyataan dukungan terhadap menteri pertahanan dari berbagai kelompok pendukung Jokowi-Gibran.
Hal ini menyebabkan para analis politik berspekulasi bahwa keputusan Gibran untuk bertemu dengan Prabowo dan mengizinkan para pendukungnya untuk memberikan dukungan mereka mencerminkan preferensi politik ayahnya.
Partai yang berkuasa mengecualikan Gibran dari sanksi atas kontroversi tersebut, dan memilih untuk memberikan “nasihat yang memadai” kepada putra sulung presiden tersebut untuk mewaspadai manuver politik yang akan dilakukannya dan mencoba mengambil keuntungan dari kepentingan politik mereka menjelang pemilu mendatang. (uh)