14 November 2022
JAKARTA – Dalam serangkaian pertemuan antara negara-negara ASEAN dan mitra Indo-Pasifik mereka pada hari Sabtu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo terus mengadvokasi perdamaian dan stabilitas regional.
Jokowi mengawali KTT ASEAN hari ketiga di Phnom Penh, Kamboja dengan menghadiri KTT ASEAN Plus Tri bersama perwakilan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
“KTT ASEAN Plus Three melindungi kita dari dampak krisis keuangan global tahun 2008. Sekarang kita sedang diuji dengan krisis yang lebih besar, tapi saya yakin kalau kita bisa menjaga semangat yang sama, kita juga bisa selamat dari krisis ini,” kata Jokowi.
Dia mengatakan ASEAN dan tiga mitra dialog harus fokus pada tiga masalah utama: krisis pangan, kemungkinan resesi ekonomi, serta perdamaian dan stabilitas regional.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi di hadapan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Dalam pertemuan selanjutnya antara ASEAN dan Amerika Serikat, Jokowi menyampaikan permintaan yang sama kepada Presiden AS Joe Biden, dengan mengatakan bahwa “(kemitraan strategis komprehensif) antara ASEAN dan AS harus membantu membawa energi positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan”.
Tarik menarik pengaruh Amerika dan Tiongkok di Asia Tenggara masih menjadi isu utama bagi Indonesia dan ASEAN secara umum.
“Secara eksternal, ASEAN harus mengatasi meningkatnya persaingan antara negara-negara besar dunia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada hari Jumat.
Ketahanan pangan global
Ketika ketegangan geopolitik mewarnai KTT ASEAN, Jokowi juga mengangkat masalah ketahanan pangan pada hari Sabtu.
“Kita harus menghindari kemungkinan krisis pangan. ASEAN Plus Three harus memperkuat ketahanan pangan kawasan dan meningkatkan stok beras darurat kita,” kata Presiden.
Ia menambahkan bahwa ASEAN dan ketiga mitra dialognya harus berupaya mengembangkan teknologi produksi beras yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan logistik antar negara anggota untuk memastikan harga dan rantai pasokan yang stabil.
Sejak awal perang di Ukraina, fokusnya telah bergeser dari layanan kesehatan global ke isu ketahanan pangan. Pada KTT ASEAN-India, Jokowi memperingatkan kemungkinan kekurangan pupuk, yang dapat berdampak negatif terhadap lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia.
“Jika digabungkan, ASEAN dan India adalah rumah bagi hampir 2 miliar orang, dan kita harus bekerja sama untuk mencegah terjadinya kekurangan pupuk,” kata Presiden.
Retno sebelumnya mengangkat isu tersebut pada Majelis Umum PBB di New York pada September lalu.
“Jika karena (kekurangan) pupuk, panen padi mengalami penurunan atau terjadi gagal panen, maka kesejahteraan 2 miliar orang – yang sebagian besar berada di Asia – dipertaruhkan,” ujarnya pada pertemuan tersebut.
Larangan ekspor pupuk terhadap Rusia, salah satu eksportir terbesar komoditas tersebut, telah meningkatkan risiko kerawanan pangan global, seiring dengan menurunnya produksi gandum dari Ukraina.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Jokowi telah mengundang India, Australia, dan Kanada ke Forum Infrastruktur Indo-Pasifik tahun depan.
“Saya yakin ASEAN dan Australia dapat meluncurkan beberapa proyek percontohan dari empat prioritas ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Dengan mempertimbangkan kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun depan, kami berharap dapat melihat partisipasi Australia dalam Forum Infrastruktur Indo-Pasifik,” katanya di Phnom Penh.
kepemimpinan Indonesia
Selain memberikan kesempatan kepada ASEAN dan mitra-mitranya untuk membahas isu-isu yang mempengaruhi kawasan, KTT ASEAN merupakan akhir dari kepemimpinan Kamboja di blok tersebut, dan Indonesia akan mengambil alih jabatan tersebut untuk tahun depan.
Dalam upacara peringatan penyerahan obor antara kedua negara pada hari Minggu, Jokowi menegaskan komitmennya terhadap perdamaian regional dan pertumbuhan ekonomi.
“Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menerima kepemimpinan ASEAN pada tahun 2023. Indonesia akan mengubah ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan,” ujarnya, seperti dikutip dalam siaran pers.
Dia menambahkan bahwa ASEAN harus menjadi kekuatan bagi perdamaian dan stabilitas global, dan memperingatkan terhadap upaya untuk menggunakan kawasan ini sebagai “proxy” konflik antara kekuatan global.
“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat dan menjunjung tinggi demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan, bukan malah terseret ke dalam ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini dan akibat perang dingin,” kata Jokowi.