18 Agustus 2022
ISLAMABAD – Menteri Pertahanan Khawaja Asif pada hari Rabu mengklaim bahwa kampanye media sosial “negatif” yang menargetkan insiden tragis kecelakaan helikopter tentara di tengah operasi bantuan banjir di Balochistan awal bulan ini adalah “proyek bersama” PTI dan India melawan Tentara Pakistan adalah .
Setelah kecelakaan helikopter di Lasbela, sekelompok aktivis media sosial dan orang-orang fanatik politik meluncurkan kampanye online yang keji dan tidak dapat diterima untuk mempromosikan kejahatan pribadi dan politik mereka, sehingga menimbulkan respons yang kuat dari orang-orang di semua tingkatan kehidupan, kepemimpinan politik, dan negara. institusi.
Koalisi yang berkuasa menyalahkan tim media sosial PTI karena memulai kampanye kotor atas perintah Ketua PTI Imran Khan.
Menyikapi masalah ini pada konferensi pers di Islamabad hari ini, Asif mengatakan 18 akun India ditemukan terlibat dalam kampanye media sosial.
“Saluran mereka mengatakan, ‘pekerjaan yang dilakukan Imran Khan untuk kami, bahkan jika kami menghabiskan miliaran dolar, kami tidak akan mampu menciptakan jaringan untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan India di Pakistan, seperti yang dilakukan PTI dan Pakistan. pemimpinnya melakukannya,” kata menteri pertahanan.
Asif menuduh bahwa ketika bangsa ini berduka atas tragedi helikopter Lasbela, akun media sosial PTI, dengan bantuan akun media sosial India dan asing lainnya, menjalankan “kampanye kotor” terhadap negara dan tentara.
Merujuk pemberitaan media sehari lalu, Asif mengatakan penyelidikan terhadap kampanye tersebut menemukan 529 akun Pakistan, 18 akun India, dan 33 akun dari negara lain terlibat.
“Penyelidikan ini mencapai kesimpulannya,” katanya, seraya menambahkan bahwa tindakan akan diambil berdasarkan hasil tersebut sesuai dengan hukum dan Konstitusi.
Dia mengatakan kasus ini mempermalukan seluruh bangsa di depan keluarga para martir sehingga “ada orang-orang di antara kita yang bisa merendahkan diri demi motif politik mereka.”
Asif mengatakan data tersebut telah “dikonfirmasi dan diverifikasi” dan akan ada lebih banyak informasi yang akan terungkap.
Menteri Pertahanan menyebut dugaan kampanye PTI, komentar pemimpin partai Shahbaz Gill tentang tentara dan tuduhan berikutnya bahwa dia disiksa dalam tahanan polisi sebagai taktik “pengalih perhatian” untuk mengalihkan perhatian dari putusan kasus keuangan luar negeri.
Asif mengatakan bahwa Imran kemudian menjauhkan diri dari komentar Gill karena dia melihat tindakan tersebut justru merugikan PTI dan bukannya mendapatkan dividen atau keuntungan politik.
Menteri Pertahanan meminta agar proses taktik pengalih perhatian ini “segera dihentikan”.