2 September 2022
ALOR SETAR – Pusat transfer gas alam cair (LNG) antar kapal, terminal regasifikasi, dan pembangkit listrik berbahan bakar gas akan dibangun di sepanjang garis pantai Kedah, di tengah-tengah antara Langkawi dan Penang.
Pembangunannya menelan biaya R14,4 miliar dan telah disetujui untuk dibangun di luar Yan, sebuah distrik pertanian yang luas dengan sawah.
Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan proyek terpadu ini kemarin ketika ia mengunjungi area ladang padi Yan di dekat Pulau Bunting, sekitar 9 km dari kota Yan.
Dia mengatakan ini adalah mega proyek kedua yang disetujui Kedah tahun ini setelah proyek Kota Karet di Padang Terap, yang bernilai R10 miliar dan diluncurkan pada bulan Februari.
“Kota Karet diharapkan dapat menciptakan sekitar 15.000 lapangan kerja bagi penduduk setempat pada tahun 2025.
“Sekarang, bersama dengan pusat pasokan gas dan pembangkit listrik terintegrasi di Yan, kedua proyek tersebut bernilai total RM24,4 miliar menunjukkan bahwa negara bagian tidak pernah diabaikan oleh Pemerintah Federal,” katanya.
Bersamanya hadir Ketua Menteri Kedah Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor dan Menteri Transportasi Datuk Seri Dr Wee Ka Siong.
Pada bulan Mei tahun lalu, Dr Wee mengumumkan bahwa Yan ditunjuk sebagai pelabuhan federal untuk memperkuat industri pelayaran Malaysia.
Proyek Yan akan dibangun oleh MMC Group dan SKS Corporation Sdn Bhd.
MMC, konglomerat utilitas dan infrastruktur, adalah bagian dari kerajaan bisnis taipan Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary.
Ketua MMC Corporation Bhd Tan Sri Tajuddin Atan mengatakan dengan menggunakan metode holistik dan teknologi tinggi dengan investasi jangka panjang, proyek ini akan mengembangkan wilayah tengah Kedah.
Ia menambahkan, MMC siap menawarkan keahliannya kepada Kedah agar kedepannya juga bisa memiliki terminal laut kargo curah cair.
“Proyek saat ini terdiri dari tiga segmen utama.
Segmen pertama adalah ship-to-ship (STS) gas transfer hub, yaitu pelabuhan pantai untuk pemindahan kargo LNG dan produk minyak bumi antar kapal di kawasan pelabuhan seluas 554 km persegi dengan jarak sekitar 20 mil laut dari pantai. tutupan pantai dan kedalaman lebih dari 30m.
“Perairan Yan idealnya terletak di pintu masuk Selat Malaka, tempat lebih dari 100.000 kapal melintasi selat tersebut setiap tahunnya.
Segmen kedua adalah pembangkit listrik turbin gas siklus gabungan berkapasitas 1.600 MW yang diharapkan selesai pada tahun 2029.
Segmen ketiga akan menjadi terminal regasifikasi LNG yang dikenal dengan RGT Yan yang berfungsi sebagai koridor masuk gas bumi di wilayah utara dan segmen ketiga di Semenanjung Malaysia menuju RGT Sungai Udang (tengah) dan RGT Pengerang (selatan).
“Ini akan berfungsi sebagai terminal regasifikasi LNG berupa unit penyimpanan terapung yang ditambatkan di dekat pantai untuk impor LNG dan diubah menjadi gas alam untuk pabrik dan hotel,” ujarnya.
Sebelumnya di Baling, Ismail Sabri mengunjungi beberapa kawasan di Kampung Iboi yang dilanda banjir bandang pada Juli lalu.
Dia memberikan bantuan tunai sebesar RM2,500 kepada setiap korban banjir, senilai RM3,6 juta, dan mengumumkan persetujuan RM14,8 juta untuk membangun kembali total 18 jembatan.
RM3 juta selanjutnya akan disalurkan untuk membangun rumah yang lebih aman bagi penduduk desa yang tinggal di dekat sungai di Baling.
Peristiwa tersebut disebabkan oleh fenomena timbulnya air di kawasan Gunung Inai yang menyebabkan banjir bandang berulang kali melanda beberapa desa di sana.
Bencana ini merenggut enam nyawa dan mempengaruhi lebih dari 800 rumah.