1 Desember 2022
JAKARTA – Beberapa pejabat tinggi pemerintah telah menyatakan keprihatinan serius mengenai kesulitan ekonomi yang akan dihadapi pada tahun 2023, dan menyatakan perlunya memitigasi risiko-risiko tersebut.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjelaskan dalam pidato utama pada Pertemuan Investasi Nasional yang diadakan pada hari Rabu bahwa Indonesia dan banyak negara lain menghadapi kesengsaraan ekonomi yang akan berkepanjangan hingga tahun 2023, dan ia memperkirakan resesi global akan dimulai “awal tahun depan”. .
Pasca invasi militer Rusia ke Ukraina, harapan pemulihan ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2022 pupus karena sanksi perdagangan dan keuangan telah menghambat aliran barang dan jasa antar negara di seluruh dunia sehingga menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk lesunya pertumbuhan ekonomi. , kenaikan inflasi, serta kenaikan suku bunga.
Indonesia mempertahankan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahun-ke-tahun (y-o-y) yang mengesankan sebesar 5,72 persen pada kuartal ketiga tahun ini, sementara inflasi naik menjadi 5,71 persen pada bulan Oktober dari 5,95 persen pada bulan sebelumnya.
Namun, tanda-tanda perlambatan semakin terlihat dalam beberapa hari terakhir karena indeks manajer pembelian manufaktur di negara tersebut, yang merupakan indikator kesehatan industri oleh S&P Global, turun pada bulan Oktober dengan pesanan ekspor sebagai faktor utamanya.
Mata uang negara juga terpukul, dengan rupiah terdepresiasi sebesar 10,5 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp 15.743 per dolar AS, menurut Bank Mandiri yang dikelola pemerintah pada hari Selasa.
“Kita semua harus mempunyai perasaan yang sama, perasaan bersama, kesepakatan bahwa situasi saat ini tidak mudah. Kesulitan akan menimpa semua negara,” kata Presiden Jokowi.
Untuk menghadapi kesulitan tersebut, ia meminta para pembuat kebijakan fiskal dan moneter untuk “berhati-hati” dalam mengambil keputusan ekonomi karena situasi berisiko tinggi, di mana dunia “tidak normal”.
Salah satu tugas utama yang harus dilakukan oleh para pembuat kebijakan, katanya, adalah menarik sebanyak mungkin investasi global ke negara ini, karena ia memperkirakan negara-negara akan berebut arus masuk modal. Dia mengatakan, kurangnya pertumbuhan arus modal masuk akan menyebabkan perputaran uang melambat.
Untuk mencapai target realisasi investasi sebesar Rp 1,4 triliun (US$89 miliar) pada tahun 2023, Jokowi menginstruksikan para pejabatnya untuk memastikan perlakuan terbaik terhadap investor, agar tidak merusak kepercayaan yang telah diperoleh negara selama ini untuk tidak menyatakan diri.
Masalah lain yang menurutnya perlu diperbaiki adalah platform investasi pengajuan tunggal (OSS) di negara ini, dimana perizinan mulai memakan waktu lebih lama.
“Hati-hati, investasi adalah kuncinya,” lanjut Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pada kesempatan yang sama mengatakan, meski dampak resesi global terhadap Indonesia lebih ringan dibandingkan negara-negara Eropa, namun pemerintah akan melakukan mitigasi risiko.
“Kalau risikonya tidak kita mitigasi, kita juga akan terpuruk,” kata Luhut.
Meningkatnya suku bunga global dapat menurunkan harga komoditas, katanya, dan akibatnya pendapatan pemerintah dari ekspor komoditas akan turun.
Luhut mengatakan, meski pendapatan negara dari ekspor tembaga dan batu bara turun, pemerintah berupaya mempertahankan pendapatan dari pengiriman nikel olahan dan minyak sawit mentah (CPO).
Menteri Koordinator juga mengatakan bahwa belanja konsumen akan terpukul karena pemulihan besar-besaran yang telah dicapai tahun ini dan kenaikan suku bunga, meskipun musim kampanye pemilihan umum dapat mencegah hal terburuk.
Pembelanjaan terbatas
Karena komitmen menjaga defisit di kisaran 3 persen terhadap PDB, Luhut mengatakan APBN akan lebih dibatasi dalam menyediakan total belanja terhadap perekonomian.
Kementeriannya percaya bahwa investasi dalam negeri akan berada di bawah tekanan karena kenaikan suku bunga, sementara investasi asing langsung yang sudah direncanakan harus diprioritaskan untuk direalisasikan.
“Realisasi investasi harus fokus pada perizinan, sehingga investasi yang sedang dalam pipeline bisa terfasilitasi,” imbuh Luhut, “jangan ambil risiko daerah Anda menunda perizinannya.”
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam acara yang sama, berdasarkan pertemuannya dengan beberapa kepala investasi daerah, mengatakan target investasi tahun depan hanya bisa tercapai jika tiga kondisi stabilitas terpenuhi.
Kondisi tersebut adalah stabilitas politik pada tahun 2023, saat kampanye pemilihan umum dimulai, perdamaian antara Rusia dan Ukraina, serta meredanya ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan.
“Kalau stabilitasnya kurang bagus, mohon maaf, target ini harus dievaluasi kembali,” kata Bahlil kepada hadirin pertemuan.
Dalam acara terpisah pada hari Rabu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan perlunya penyesuaian suku bunga sejak dini untuk mengendalikan inflasi, yang mendekati angka tertinggi dalam tujuh tahun. Namun, ketersediaan subsidi energi pada tahun depan akan menyebabkan bank sentral mengurangi kenaikan suku bunga.
“Kebijakan suku bunga akan bersifat front-loading, forward-looking dan forward-looking dengan tetap dilakukan secara terukur untuk mengurangi ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi,” ujarnya pada pertemuan tahunan para bankir, pejabat pemerintah, dan BI, seperti dilansir Antara. dikutip dari Reuters.
Untuk mengendalikan inflasi, BI menaikkan suku bunga sebanyak 175 basis poin pada tahun ini, sekaligus menaikkan tingkat cadangan wajib bank dan menjual sejumlah obligasi. Harga konsumen 5,71 persen lebih tinggi pada bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya.