26 Agustus 2022
DHAKA – Badan pengawas parlemen kemarin mengecam keras Nurul Majid Mahmud Humayun, Menteri Perindustrian, atas spiral harga gula meskipun pasokan komoditas cukup banyak.
Dalam sebulan terakhir, impor gula meningkat sebesar 32 persen sementara harga komoditas tersebut di pasar internasional tetap stabil. Namun harga gula mengalami kenaikan baik di pasar grosir maupun eceran.
Misalnya, gula pasir dijual dengan harga Tk 90-93 per kilogram kemarin di tingkat eceran, dibandingkan Tk 83-85 pada bulan lalu.
Di pasar grosir, pemanis dijual dengan harga Tk 3.050 hingga Tk 3.080 per kue (37,32 kg). Sebulan sebelumnya, harganya berkisar antara Tk 2.800 hingga Tk 2.830.
Setelah itu, anggota Komite Tetap Parlemen di Kementerian Perindustrian mengecam Humayun dan Kamal Ahmed Mojumder, Menteri Negara Perindustrian.
Beberapa MLA mengatakan pada pertemuan di Jatiya Sangsad Bhaban bahwa masyarakat tidak bertanya kepada menteri tentang kenaikan harga, tetapi MLA.
Seorang anggota parlemen Liga Awami yang berkuasa mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa setiap kali orang bertanya kepadanya tentang kenaikan harga pemanis tersebut, dia tidak memiliki jawaban yang meyakinkan yang dapat menenangkan mereka.
Anggota parlemen lainnya mengatakan kenaikan harga gula telah menimbulkan masalah bagi mereka dan juga bagi pemerintah.
Setelah itu, badan parlemen meminta kementerian mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan harga gula.
Namun, importir gula menyalahkan kenaikan harga tersebut karena depresiasi taka, yang meningkatkan biaya impor sebesar 20-23 persen.
Harga gula stabil di pasar internasional dan biaya impor juga tetap normal, kata Biswajit Saha, direktur urusan korporasi dan regulasi City Group, salah satu pemain komoditas terkemuka.
“Tetapi kami membeli dolar dengan membayar 20 hingga 22 persen lebih banyak.”
Jumlah yang dibayarkan kepada pedagang pengekspor adalah pada kurs dolar saat ini dan bukan pada kurs saat surat kredit dibuka untuk impor.
Oleh karena itu, harga semua jenis produk impor, termasuk gula, mengalami kenaikan.
Harga produk tersebut telah naik dalam sebulan terakhir meskipun pasokan produknya normal, kata Mamunul Haque, pedagang grosir di pasar Khatunganj di kota pelabuhan.
Data dari Badan Pendapatan Nasional memang mendukung Saha dan Haque.
Pada bulan Juni, 1,46 lakh ton gula diimpor dengan harga Tk 584 crore, yang berarti setiap tonnya berharga Tk 40.000.
Bulan berikutnya, 1,81 lakh ton didatangkan dengan harga Tk 672 crore, dengan setiap ton masuk sekitar Tk 37,127.
Dalam 24 hari pertama bulan Agustus, sekitar 2,37 lakh ton gula senilai Tk 1.039 crore telah diimpor. Artinya, setiap ton berharga sekitar Tk 43.840.