21 Juni 2022
TOKYO – Perdana Menteri Fumio Kishida sedang mempertimbangkan untuk bertemu dengan para pemimpin Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Atlantik Utara di Madrid minggu depan, menurut sumber.
Selain Kishida, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga diundang ke KTT NATO sebagai mitra aliansi Asia-Pasifik.
Kishida mengatakan dia akan menghadiri pertemuan NATO pada 28-30 Juni, menjadikannya perdana menteri Jepang pertama yang menghadiri pertemuan puncak aliansi besar yang mencakup Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa Barat di antara anggotanya.
KTT empat pihak yang sedang dipertimbangkan Kishida kemungkinan besar bertujuan untuk mempromosikan visi “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.
Para pemimpin Asia-Pasifik diharapkan untuk menyatakan persatuan mereka dalam menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Selatan, dengan mempertimbangkan Beijing.
Masalah dukungan terhadap negara-negara kepulauan Pasifik di mana Tiongkok semakin meningkatkan pengaruhnya juga diperkirakan akan menjadi agenda.
NATO saat ini fokus terutama pada penanganan situasi di Ukraina dan mungkin lebih tertarik pada Asia jika pertemuan tersebut diadakan di sela-sela pertemuan puncaknya.
Jepang juga merupakan bagian dari kerangka kerja bersama Amerika Serikat, Australia, dan India yang dikenal sebagai Quad, yang oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi disebut sebagai upaya untuk menciptakan “buatan NATO versi Indo-Pasifik.”
KTT empat negara Asia-Pasifik yang diselenggarakan Kishida, jika terealisasi, dapat berfungsi sebagai kelompok lain untuk mengendalikan Tiongkok.
Sedangkan untuk pertemuan bilateral dengan Yoon saat KTT NATO, pemerintah Jepang kemungkinan besar akan menunda rencana tersebut.
“Lingkungan yang tepat belum berkembang,” kata seorang pejabat senior pemerintah, mengutip kurangnya kejelasan mengenai langkah Seoul selanjutnya mengenai masalah pekerja masa perang dari Semenanjung Korea dan keputusan pengadilan terhadap perusahaan-perusahaan Jepang.
Namun, selalu ada kemungkinan Kishida dan Yoon akan melakukan pembicaraan tidak resmi atau percakapan informal selama KTT NATO.
“Hubungan yang tegang tidak boleh dibiarkan begitu saja,” kata Kishida pada konferensi pers di Tokyo, Rabu.
“Masalah permintaan pekerja dari Semenanjung Korea pada masa perang dan masalah lain yang tertunda harus segera diselesaikan.”