7 September 2022
JAKARTA – Dalam pertemuan para menteri ekonomi digital baru-baru ini yang diadakan sebagai bagian dari serangkaian pertemuan tingkat tinggi selama masa kepresidenan Indonesia di Kelompok 20, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate menyoroti perlunya perbaikan konektivitas digital yang berpusat pada masyarakat yang digarisbawahi dalam postingan tersebut -pemulihan pandemi.
Pertemuan Menteri Ekonomi Digital (DEMM) merupakan puncak dari upaya Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG), yang terdiri dari perwakilan anggota G20 dan organisasi internasional seperti International Telecommunication Union (ITU) dan Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan. (UNCTAD).
“Dalam enam bulan terakhir, DEWG mengadakan empat pertemuan untuk membahas tindakan kolektif antar anggota G20 terhadap tiga isu prioritas DEWG,” kata Johnny dalam konferensi pers usai pertemuan, Kamis.
Pertama, konektivitas dan pemulihan pasca-COVID-19. Kedua, keterampilan digital dan literasi digital. Ketiga, aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas.
Aliran Bebas Data dengan Kepercayaan adalah prinsip yang didukung oleh para pemimpin G20 pada tahun 2019.
Hasil pertemuan DEWG dirinci dalam Pertemuan Tingkat Menteri G20 Ketua Ekonomi Digital G20 Tahun 2022. Ringkasan tersebut, kata Johnny, mencakup kesepakatan substantif yang dicapai para menteri ekonomi digital G20 dan garis besar diskusi yang dilakukan para delegasi dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Menurut Johnny, para delegasi G20 mengapresiasi berbagai inisiatif yang dicanangkan Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun ini. Diantaranya adalah Jaringan Inovasi Digital (DIN) G20 yang diadakan pada tanggal 2 hingga 4 September, sebuah forum yang bertujuan untuk mempromosikan koneksi dan kolaborasi antara 55 perusahaan start-up, 42 perusahaan modal ventura, dan pemangku kepentingan lainnya yang diundang ke acara tersebut.
Johnny menambahkan, para delegasi juga menekankan pentingnya keamanan siber dalam keberlanjutan bisnis.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mendapat kecaman selama beberapa bulan atas beberapa pembobolan data yang terjadi di Indonesia.
Negara ini mengalami setidaknya lima pelanggaran data pada bulan Agustus saja, dua di antaranya dilaporkan berdampak pada perusahaan milik negara yang menyimpan data jutaan pelanggan. Data dari pelanggan perusahaan listrik milik negara PLN dan IndiHome, penyedia layanan internet milik perusahaan telekomunikasi milik negara Telkom, termasuk di antara data yang dijual di forum peretasan Breached Forums.
Awal bulan ini, data lebih dari 1 miliar kartu SIM Indonesia yang terdaftar diduga dicuri. Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah kebocoran itu berasal dari kementerian.