22 Agustus 2022
BANGKOK – Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Varawut Silpa-archa, mengumumkan bahwa Konferensi Aksi Iklim Thailand (TCAC) sukses besar karena mendorong partisipasi dan menerima proposal dari generasi baru yang sadar lingkungan.
Acara ini diadakan pada tanggal 5-6 Agustus di Siam Paragon Mall di Bangkok.
Dalam pidato penutupnya pada tanggal 6 Agustus, Varawut mengatakan bahwa forum tersebut telah berhasil menciptakan kesadaran dan dorongan di antara kelompok sasaran dari semua sektor untuk bekerja sama dalam isu-isu iklim Thailand.
“Melalui acara dua hari ini, kami juga menyadari potensi penuh masyarakat Thailand ketika mereka bekerja sama untuk mewujudkan perubahan, terutama di kalangan generasi baru yang ingin melihat perbaikan dalam pengelolaan perubahan iklim di negaranya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kelompok peserta muda menyarankan agar pemerintah meningkatkan efisiensi dalam mendidik masyarakat tentang isu-isu lingkungan selain memberikan dukungan keuangan dan teknologi, serta mengubah undang-undang untuk memaksimalkan akses masyarakat terhadap energi terbarukan. Ia mengatakan kementerian akan berdiskusi dengan lembaga terkait mengenai penyesuaian proposal ini ke dalam rencana aksinya.
Varawut mengatakan pertemuan tersebut juga membantu lembaga-lembaga menyadari dan memahami kebijakan jangka panjang pemerintah, yang diumumkan oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) ke-26 pada November 2021 bahwa Thailand bertujuan untuk menjadi netral karbon. dan mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih pada tahun 2065.
Ia menambahkan, kementeriannya sedang mempersiapkan Strategi Pembangunan dan Emisi Rendah Jangka Panjang Thailand (LT-LEDS) untuk diserahkan ke Kantor Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-27 (COP27). ) untuk menyajikan. akan diadakan di Mesir pada 6-18 November. Kementerian juga akan bertindak sebagai perwakilan Thailand untuk mempresentasikan kemajuan negara tersebut dalam perubahan iklim kepada komunitas global selama COP27.
“Sebagai Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dan Anggota Parlemen Suphan Buri, saya telah melihat langsung bagaimana perubahan iklim berdampak pada kehidupan hampir 67 juta warga Thailand, terutama para petani yang sangat menderita akibat banjir,” ujarnya.
“Kementerian berjanji untuk terus bekerja sama dengan seluruh provinsi untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam perubahan iklim. Tujuan-tujuan ini bukan lagi sebuah pilihan, melainkan satu-satunya peluang kita untuk bertahan hidup di dunia yang terus berubah.”
Varawut kemudian mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 3.000 peserta TCAC, termasuk duta besar dari lebih dari 50 negara dan perwakilan lebih dari 20 organisasi internasional yang bergabung dalam acara tersebut untuk menyaksikan komitmen Thailand dalam mengatasi masalah perubahan iklim.
Ia juga mendesak mereka untuk mendukung Thailand dalam upaya perubahan iklim dengan memberikan dukungan finansial dan teknologi yang tidak memihak, terutama di bidang energi terbarukan dan bersih.