31 Juli 2023
SEOUL – Empat hari setelah dua kucing di tempat penampungan hewan di Seoul dipastikan terinfeksi flu burung (AI), tiga lagi kasus dugaan AI pada kucing dilaporkan di kota tersebut pada hari Sabtu.
Tiga kasus dugaan infeksi virus H5N1 ditemukan di tempat penampungan kucing di Gwanak-gu, Seoul, kata Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan, seraya menambahkan bahwa diperlukan waktu dua atau tiga hari untuk mengetahui apakah infeksi tersebut sangat patogen. . , menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang parah.
Awal pekan lalu, dua kucing di tempat penampungan di Yongsan-gu, Seoul, dipastikan terinfeksi jenis AI yang sangat patogen, yang menandai infeksi virus AI pertama pada mamalia dalam tujuh tahun terakhir di Korea Selatan.
Tempat penampungan tersebut telah melaporkan kasus misterius kematian kucing massal, dengan 38 kucing dalam perawatannya mati sejak akhir bulan lalu.
Ketika kementerian segera menyampaikan situasi tersebut kepada Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, pemerintah daerah dan lembaga terkait, tempat penampungan tersebut didisinfeksi dan ditutup.
Badan pengendalian penyakit dan pemerintah setempat sedang memeriksa siapa saja yang melakukan kontak dengan kucing-kucing tersebut dan mungkin tertular AI.
Sejauh ini, tidak ada orang yang melakukan kontak dengan kucing tersebut yang menunjukkan gejala, kata pihak berwenang.
Seperti kasus yang dikonfirmasi di Yongsan-gu minggu lalu, mereka yang dikategorikan “berisiko tinggi” yang terpapar kasus dugaan AI pada kucing akan diawasi secara ketat selama 10 hari sejak hari terakhir kontak.
Hanya satu orang yang saat ini dipantau dan belum menunjukkan gejala apa pun.
Flu burung, biasa disebut flu burung, telah menyebar ke seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan pemusnahan jutaan unggas di peternakan Prancis pada bulan Mei dan Juni saja dan mempengaruhi pasokan daging dan telur unggas, menurut Reuters.
“Baru-baru ini terjadi perubahan paradigma dalam ekologi dan epidemiologi flu burung yang telah meningkatkan kekhawatiran global karena penyakit ini telah menyebar ke wilayah geografis baru dan menyebabkan kematian burung liar yang tidak biasa, serta peningkatan kasus mamalia yang mengkhawatirkan,” kata Dr. . kata Gregorio. Torres, kepala Departemen Sains di Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Di Polandia bulan lalu, lebih dari dua lusin kucing terinfeksi flu burung, meskipun tidak ada manusia yang tertular virus tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Empat kasus flu burung A (H5N1) pada manusia juga telah dikonfirmasi di Kamboja, Tiongkok dan Chile, kata WHO.