2 Februari 2023
JAKARTA – Lebih banyak masyarakat Indonesia yang mempercayai media sosial dibandingkan media berita dalam tiga tahun terakhir, hal ini menandai perubahan signifikan dalam cara pandang masyarakat terhadap sumber informasi yang mereka anggap dapat dipercaya, menurut penelitian terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diterbitkan di hari Rabu.
Persentase responden yang menganggap media sosial sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya melonjak menjadi 30,8 persen pada tahun 2022 dari sebelumnya sekitar 20 persen pada tahun 2020, menurut penelitian tersebut.
Sementara itu, kepercayaan terhadap media konvensional terus menurun selama tiga tahun terakhir dengan media cetak dan radio kini hanya memperoleh angka di bawah 1 persen, sementara televisi berhasil mempertahankan angka 43,5 persen pada tahun 2022.
Namun jumlah responden yang menganggap media online sebagai sumber informasi terpercaya meningkat sebesar 9,7 persen pada tahun 2022 dari sebelumnya sebesar 7 persen pada tahun 2020, namun masih tertinggal jauh dari media sosial.
“Media sosial secara konsisten menjadi sumber informasi paling tepercaya kedua dalam tiga tahun terakhir,” kata laporan itu.
Baca juga: Meskipun ada kemajuan, literasi digital di Indonesia masih rendah
Kajian bertajuk Status Literasi Digital Indonesia Tahun 2022 ini telah dilakukan setiap tahun sejak tahun 2020 oleh Kementerian, bekerja sama dengan Katadata Insight Center, yang merupakan cabang penelitian berbasis data dari media Indonesia Katadata.
Lebih dari 70 persen responden mengatakan media sosial adalah sumber informasi utama mereka selama tiga tahun terakhir, sementara hanya 30 persen yang beralih ke media cetak dan online sebagai sumber informasi pada periode yang sama, kata penelitian tersebut.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa TikTok telah melampaui platform media sosial lainnya karena memperoleh popularitas yang luas dengan persentase responden yang menggunakan media sosial meningkat menjadi 40 persen pada tahun 2022, hampir dua kali lipat dari 17 persen pada tahun 2020.
Studi tersebut menunjukkan persentase responden yang menggunakan WhatsApp, Facebook, dan YouTube tetap tinggi pada tahun lalu, yaitu antara 80 dan 95 persen, meskipun ketiganya mengalami penurunan antara 4 dan 10 poin persentase selama tiga tahun terakhir.
Meski menjadi salah satu sumber informasi yang terpercaya dan terpercaya, persentase pengguna media sosial yang menemukan dot di platform tersebut juga merupakan yang terbesar, yaitu 92 persen. Sebaliknya, persentase responden yang menemukan berita bohong di media online sebesar 16 persen.
Baca juga: Urgensi kurikulum kewarganegaraan digital dalam memerangi hoax
Penemuan hoaks di berita online meningkat selama bertahun-tahun, karena hanya 10,7 persen responden yang menemukannya pada tahun 2020, namun pada tahun berikutnya, persentase responden yang menemukan berita palsu melonjak menjadi 14,9 persen.
Secara keseluruhan, Indonesia menunjukkan peningkatan dalam indeks literasi digital, yaitu sebesar 3,54 pada tahun 2022, sedikit lebih tinggi (5 poin) dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 3,49.