26 April 2023
JAKARTA – Dengan dukungan masyarakat yang sangat besar, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud, MD, kini mempunyai peluang besar untuk mewujudkan kembali mimpi yang sempat hilang lima tahun lalu karena Wakil Presiden saat ini, Ma’ruf Amin.
Ketiga calon presiden tersebut kemungkinan besar akan tergoda untuk memilih Mahfud sebagai calon wakil presidennya. Ia tentu saja akan menjadi pesaing yang kuat dalam pemilu karena rekam jejaknya yang mengesankan dan penerimaannya terhadap pemilih Muslim dan non-Muslim yang moderat.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo menunjuk Mahfud yang blak-blakan sebagai Menteri Keamanan Utama, orang sipil pertama yang memegang jabatan tersebut, mungkin sebagai hiburan setelah ia gagal menyebutkan nama Mahfud sebagai pasangannya. Mahfud berperan sebagai koordinator yang efektif karena para menteri dan pejabat senior di bawah naungannya menghormatinya karena pengetahuannya yang luas, jaringan dan integritasnya yang luas, serta cara komunikasinya yang terus terang dan blak-blakan.
Keberanian Mahfud untuk berbicara terbuka mengenai dugaan mega korupsi di Kementerian Keuangan dan praktik suap di DPR, serta pembelaannya yang terus-menerus terhadap kebebasan beragama dan berpendapat, merupakan beberapa faktor yang membuatnya menarik bagi para pemilih. Ia diterima dengan baik oleh umat Islam moderat, konservatif dan garis keras.
Namun para calon presiden juga tahu bahwa memilih pria berusia 65 tahun itu sebagai calon wakil presiden bukannya tanpa risiko, terutama karena sikapnya yang blak-blakan dan tidak ragu-ragu dalam mengutarakan pendapatnya. Dalam sejarah Indonesia, wakil presiden kerap menjadi “duri dalam daging” seperti yang dialami Presiden Jokowi dan pendahulunya Susilo Bambang Yudhoyono saat Jusuf Kalla menjabat wakilnya.
Jokowi menyebutkan beberapa pilihan wakil presiden favoritnya untuk calon presiden baru Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo. Mereka antara lain Mahfud, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandigaga Uno, Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun Jokowi tidak memberi isyarat preferensi apa pun.
Jokowi terpaksa mencopot Mahfud sebagai cawapresnya tepat sebelum ia dan Mahfud hendak mendaftarkan pencalonannya ke Komisi Pemilihan Umum (GEC) pada 10 Agustus 2018. Anggota koalisinya mengatakan kepada Jokowi bahwa ia kemungkinan akan kalah dari saingannya, Prabowo Subianto, yang mengidentifikasi dirinya sebagai pembela Islam yang sebenarnya, sementara banyak yang mencap Jokowi sebagai orang yang tidak “Islami”. Jokowi kemudian menggantikan Mahfud dengan Ketua Majelis Ulama (MUI) saat itu, Ma’ruf.
Hampir dipastikan ada tiga calon presiden yang mengikuti pemilu 24 Februari 2024. Semuanya, Ganjar, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih mencari calon wakil presiden.
Anies akan dicalonkan oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Aliansi tersebut tidak dapat menyebutkan calon wakil presiden karena Partai Demokrat bersikeras untuk mencalonkan ketuanya Mayor (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulung Yudhoyono. Anggota koalisi lainnya keberatan dengan pencalonan Agus dan malah menawarkan kesempatan kepada Mahfud.
Gerindra meminta Prabowo mengadu nasib untuk ketiga kalinya setelah kalah dari Jokowi pada pemilu 2014 dan 2019. Koalisi partai tersebut dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah cukup baginya untuk terpilih kembali menjadi presiden.
Presiden Jokowi menyetujui pencalonan Prabowo, meskipun ia juga menjelaskan bahwa pilihan pertamanya adalah Ganjar, gubernur Jawa Tengah yang populer. Untuk memenangkan kursi presiden, Prabowo juga akan memasukkan Mahfud ke dalam daftar calon presidennya.
Mahfud pertama kali menjadi menteri pada tahun 2000. Presiden saat itu Abdurrahman “Gus Dur” Wahid awalnya menginginkan lulusan sarjana hukum itu bisa menjabat negara Menteri (Pertanian), tapi maklum ada kekeliruan dalam sebutan Gus Dur pertahanan menteri (pertahanan). Gus Dur tidak memperbaiki kesalahannya.
Mahfud terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013. Dua penerus langsungnya, Akil Mochtar. dan politisi lain yang menjadi hakim MK, Patrialis Akbar, dipenjara karena menerima suap.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akhirnya mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden dari partainya pada Jumat, tepat di Hari Kartini dan satu hari sebelum hari raya resmi Idul Fitri.
Ganjar memimpin hampir semua jajak pendapat publik, namun penolakannya terhadap partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 FIFA, yang dijadwalkan akan diadakan di Indonesia pada pertengahan Mei, telah membuat marah banyak pendukungnya.
Prabowo dikabarkan serius mempertimbangkan tawaran untuk ikut serta dalam pemilu sebagai cawapres Ganjar, karena setidaknya ia bisa mendapatkan posisi wakil presiden. Namun gagasan tersebut mendapat tentangan keras dari elite Gerindra dan pendukung partai akar rumput. Elit partai khawatir para pemilihnya akan meninggalkan mereka karena mereka mungkin mengira purnawirawan jenderal bintang tiga itu telah mengkhianati mereka.
Mereka juga khawatir bahwa PDI-P, bukan Gerindra, yang akan terkena dampak buruk jika skenario seperti itu terwujud. Pada pemilu 2019, Gerindra meraih lebih banyak kursi legislatif dibandingkan tahun 2014 karena Prabowo maju dalam pemilihan presiden.
Ganjar tidak menemukan pasangannya. Banyak yang menyarankan agar ia memilih calon wakil presiden yang memiliki keyakinan Islam yang kuat dan sumber daya keuangan yang melimpah. Salah satu kemungkinannya adalah Erick, anggota kehormatan sayap pemuda Nahdlatul Ulama (NU) GP Ansor. Namun kegagalan Piala Dunia U-20 menunjukkan adanya kesenjangan antara PDI-P dan Erick.
Presiden Jokowi dikabarkan menyarankan agar Mahfud bekerja sama dengan Ganjar. Dan Megawati seharusnya tidak punya banyak alasan untuk menantang pencalonan Mahfud.
Namun siapakah yang menjadi pilihan Mahfud? Mahfud terang-terangan menolak mendukung Anies. Saya kira Mahfud, jika ditawari, akan memilih Ganjar sebagai pilihan paling aman.
***
Penulis adalah editor senior di Jakarta Post.