Malaysia menceritakan kisah horor tentang 1.000 orang yang ditawan oleh penipuan cinta

9 Juni 2022

KUALA LUMPUR – Seorang anak berusia 20 tahun mengira dia akan mendapat R4 000 sebulan ketika dia menjawab iklan pekerjaan sebagai pelayan. Yang dideritanya hanyalah cedera kepala, patah kaki, dan patah tulang rusuk.

Itu juga hampir merenggut nyawanya.

Dia didorong dari balkon lantai tiga sebuah gedung dan harus menghabiskan dua minggu di rumah sakit.

Pria yang hanya ingin dikenal sebagai Seah ini termasuk di antara lebih dari 1.000 orang yang terjebak dalam penipuan pekerjaan di Myanmar.

Seah, yang menahannya di gedung empat lantai di Myawaddy, mengatakan mereka dipaksa terlibat dalam operasi penipuan cinta yang menargetkan warga Tionghoa yang tinggal di Amerika Serikat dan negara lain.

“Di setiap lantai ada sekitar 300 orang, sebagian besar warga Malaysia. Mereka juga dipukuli, jadi saya tahu mereka juga korban,” ujarnya.

Berbagi pengalamannya di Wisma MCA di sini kemarin, Seah mengatakan dia menemukan iklan di media sosial, menawarkan RM4,000 sebulan, sekitar RM1,200 lebih banyak dari penghasilannya sebagai pelayan saat itu.

Setelah masuk, ia dibawa dengan mobil dari Melaka ke Kelantan.

Dari sana dia mengatakan bahwa dia dibawa melalui “jalur tikus” ke Thailand dan kemudian Myanmar.

Meski perjalanan tersebut menimbulkan kecurigaannya, Seah memilih melanjutkan perjalanan karena janji uang yang lebih baik.

Seah mengatakan dia hanya bekerja tiga hari, namun penolakannya menyebabkan dia diusir dari gedung.

“Saya dipukuli dengan tongkat setiap hari. Bulan April, saya didorong dari balkon lantai tiga,” ujarnya.

Seah, yang dibebaskan setelah keluarga dan teman-temannya membayar uang tebusan sebesar R70.000, mengatakan bahwa anggota sindikat tersebut adalah warga Malaysia, meskipun ia yakin pemimpin mereka berasal dari Tiongkok.

Kepala Departemen Pelayanan Publik dan Pengaduan MCA Datuk Seri Michael Chong, yang hadir pada konferensi pers tersebut, mengatakan 74 kasus telah menjadi perhatian mereka sejak bulan Maret, namun hanya 23 orang yang berhasil diselamatkan.

“Sebelas orang telah pulang sementara 12 orang ditahan di pusat penahanan di Thailand dan Kamboja.”

Chong mengatakan Direktur Departemen Investigasi Kriminal, Komisaris Datuk Seri Abd Jalil Hasan, telah memberikan jaminan bahwa kasus ini akan diselidiki secara menyeluruh.

“Masalah ini sudah dibawa ke Interpol, Dewan Pemberantasan Perdagangan Manusia dan Anti Penyelundupan Migran (Mapo), dan saya kira Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga mengetahui hal ini.

“Kami berharap Dewan Hak Asasi Manusia akan turun tangan (untuk memerangi perdagangan manusia),” tambahnya.

slot

By gacor88