8 Agustus 2023
MANILA – Sudah waktunya bagi Filipina untuk mengupayakan postur pertahanan yang lebih mandiri, terutama dengan membangun industri senjata lokal, terutama dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai menjaga kedaulatan negara, kata Presiden Senat Juan Miguel Zubiri pada hari Senin.
Zubiri menyampaikan komentar ini dalam pidato pembukaannya pada sidang Komite Pertahanan dan Keamanan Nasional, Perdamaian, Unifikasi dan Rekonsiliasi mengenai rancangan undang-undang yang berupaya meningkatkan kemampuan dan merampingkan Departemen Pertahanan Nasional dan biro-bironya.
Ketergantungan yang berlebihan pada sekutu membuat kita berada dalam posisi yang tidak menguntungkan – selalu menunggu, dan selalu bergantung pada apa yang mereka berikan kepada kita,” kata Zubiri.
Merujuk pada apa yang terjadi pada pengepungan Marawi pada tahun 2017, Zubiri mengatakan bahwa Filipina harus “hampir memohon” negara lain untuk memberikan senjata dan amunisi kepada tentara Filipina.
“Saya tidak ingin skenario itu terjadi lagi dimana presiden kita harus pergi ke berbagai negara untuk meminta amunisi dan senjata bagi saudara-saudara kita yang mempertaruhkan nyawa demi demokrasi kita. Laki-laki dan perempuan pemberani di militer berhak mendapatkan lebih – dan berhak mendapatkan yang lebih baik,” katanya.
Menurut Zubiri, Filipina adalah salah satu importir senjata api terbesar di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, menghabiskan $338 juta untuk impor senjata pada tahun 2021 saja.
“Perbandingan yang lebih dekat adalah Indonesia, yang mengalokasikan 3,9 persen dari keseluruhan belanja pemerintahnya untuk belanja militer pada tahun 2021 – tidak jauh dari 3,8 persen yang kami targetkan untuk militer. Namun impor senjata Indonesia hanya sebesar $68 juta USD, jauh dari itu. dari $338 juta kami,” Zubiri menunjukkan.
Menurutnya, hal ini berarti industri manufaktur Indonesia besar dalam bidang senjata dan persenjataan sehingga negara hanya melakukan impor dalam jumlah kecil.
Hal ini mendorong sang senator untuk menekankan perlunya Filipina untuk “menghasilkan kebutuhannya sendiri pada waktunya.”
“Kami memiliki sumber daya. Kami memiliki tenaga kerja – dan keterampilan. Dan saya cukup berharap bahwa kita sekarang juga mempunyai kemauan politik untuk mewujudkannya. Kami sudah mendiskusikannya dengan presiden, dan dia sangat tertarik untuk menciptakan industri pertahanan kita sendiri,” katanya.
Zubiri berjanji untuk mengatasi kesenjangan yang tersisa dalam modernisasi Angkatan Bersenjata Filipina, dan berkomitmen untuk meningkatkan anggarannya.
Ia menambahkan bahwa Senat, bersama dengan pemerintahan Marcos, akan mengkaji masa depan strategi pertahanan Filipina secara keseluruhan.