21 Februari 2023
KUALA LUMPUR – Menteri Dalam Negeri Malaysia pada hari Senin mengeluarkan peringatan kepada semua resor untuk menghentikan segala kegiatan yang dapat memicu kekacauan, menyusul parade kontroversial anggota Parti Islam SeMalaysia (PAS) dengan senjata palsu.
Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail mengatakan, akan dilakukan tindakan tegas terhadap unsur-unsur yang dapat mengancam ketertiban dan kerukunan masyarakat.
“Parade tersebut, yang menjadi viral di media sosial, menyebabkan keresahan masyarakat,” katanya dalam sebuah pernyataan, sambil mencatat bahwa menjelang pemilu mendatang di beberapa negara bagian, suhu politik saat ini sedang meningkat.
“Saya mendesak semua orang untuk mempertimbangkan kepekaan dan tetap bertanggung jawab untuk menghindari tindakan yang dapat menyebabkan situasi menjadi lebih panas.
“Kegiatan apa pun yang disertai simbol-simbol berupa senjata atau (elemen) militer adalah tindakan yang tidak pantas dan tentunya akan menimbulkan keresahan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mencatat bahwa parade tersebut ditampilkan dalam sebuah klip video, dengan musik latar dalam bahasa Arab yang secara jelas menekankan tema perang, dan mempertanyakan apakah parade tersebut dimaksudkan untuk “menyuntikkan semangat perang”.
Untuk parade tersebut, anggota Pemuda PAS Terengganu mengenakan kostum perang Islam abad pertengahan dan dipersenjatai dengan pedang, tombak, dan perisai palsu.
Beberapa foto di media sosial menunjukkan sebuah truk pickup membawa pedang palsu raksasa di bak kargonya.
Ada upaya untuk membajak Islam dengan gambaran dan narasi tertentu yang dilakukan oleh partai politik seperti PIS/PAS untuk memajukan kepentingan politik parokial mereka yang sempit. Sekaligus memberikan gambaran yang keliru tentang Islam. Sebagai umat Islam kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita harus memberikan kisah nyata Islam pic.twitter.com/kHschHSreoy
— Dr. Rais Hussin (@raishussin) 19 Februari 2023
Anak-anak muda yang mengenakan kostum militan abad pertengahan bertema hijau juga terlihat berdiri di belakang mobil van yang bergerak.
Pawai tersebut kabarnya merupakan bagian dari pertemuan dua hari pemuda PAS, Himpunan Pemuda Islam Terengganu.
Polisi Terengganu mengatakan mereka sedang menyelidiki demonstrasi tersebut.
Pertanian dan Ketahanan Pangan Mohamad Sabu mengatakan pada hari Senin bahwa ia khawatir musuh-musuh negara dapat mengeksploitasi parade tersebut demi keuntungan mereka sendiri, dan menambahkan bahwa ia akan mengangkat masalah ini pada pertemuan Kabinet hari Rabu.
“Kita tidak boleh menganggap enteng hal ini. PM khawatir. Kementerian Dalam Negeri harus bertindak cepat. Berbahaya (bagaimana) generasi muda bisa terpengaruh,” katanya.
Menteri Agama Mohd Na’im Mokhtar mengatakan prosesi tersebut tidak pantas karena akan memberikan persepsi buruk terhadap ajaran Islam.
Namun, wakil presiden PAS Tuan Ibrahim Tuan Man mengatakan masalah ini tidak boleh dibesar-besarkan, dan menambahkan bahwa ini mirip dengan opera Tiongkok di mana para aktornya juga membawa pedang dan tombak palsu.
PAS Putrajaya, sementara itu, menyamakan parade tersebut dengan acara cosplay, sementara anggota parlemen dari partai Islam, Nasrudin Hassan, menggambarkan kritik terhadap pawai tersebut sebagai bentuk Islamofobia.