24 Februari 2023
JAKARTA – Kontes Miss Universe Indonesia diluncurkan pertama kali di Nusa Dua, Bali pada hari Selasa di bawah pemegang lisensi baru PT Capella Swastika Karya (CSK) untuk acara tahun 2023.
Lisensi tersebut sebelumnya dipegang oleh Yayasan Putri Indonesia (YPI), organisasi kontes kecantikan tertua di Indonesia yang telah memegang lisensi tersebut selama 30 tahun terakhir.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Miss Universe 2022 R’Bonney Gabriel, Miss Republik Dominika 2022 Andreina Martinez dan Miss Curaçao 2022 Gabriela Dos Santos. Anne Jakapong Jakrajutatip, CEO JKN Global Group PCL, pemilik Organisasi Miss Universe, serta penasihat senior Miss Universe Indonesia, Praphol Milintachinda dan Fred Mouawad, turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam acara peluncuran yang berlangsung Minggu hingga Kamis, Miss Universe Indonesia mengadakan acara kumpul bersama anggota keluarga Miss Universe. Miss Universe Indonesia juga mengadakan kunjungan kelompok ke beberapa tempat dan tempat wisata untuk memperkenalkan budaya tanah air kepada pemegang gelar dan finalis teratas Miss Universe.
Direktur nasional Miss Universe Indonesia yang baru, Poppy Capella, mengatakan tujuannya adalah untuk memberikan wadah bagi perempuan Indonesia, sekaligus menunjukkan kepada mereka bahwa mereka memiliki banyak bakat dan kualitas luar biasa yang cocok untuk menjadi Miss Universe.
Poppy berharap melalui Miss Universe Indonesia ia dapat membantu remaja putri bersinar, meningkatkan harga diri mereka, menerima identitas Indonesia mereka dan membangun diri mereka dengan percaya diri.
Poppy mengatakan Miss Universe Indonesia siap mentransformasi organisasi yang ada saat ini, sekaligus memberikan kesempatan yang dapat diakses bagi perempuan untuk bekerja sama memperbaiki berbagai permasalahan sosial yang ada di Indonesia. “Perempuan Indonesia masih mempunyai banyak peluang untuk berkembang. Miss Universe menjunjung tinggi prinsip pemberdayaan perempuan,” ujarnya.
Jakrajutatip mengatakan Miss Universe Organization (MUO) merupakan organisasi inklusif global yang merayakan semua budaya, latar belakang, dan agama. “Kami menciptakan dan menyediakan ruang yang aman bagi perempuan untuk berbagi cerita dan mendorong dampak,” katanya.
MUO, katanya, membekali perempuan yang berpartisipasi di platform internasional dengan alat untuk melakukan perubahan positif secara pribadi dan profesional, serta berfungsi sebagai pemimpin yang inspiratif dan teladan bagi komunitas dan penggemar mereka di seluruh dunia.
“Jadi kami membutuhkannya. Kami membutuhkannya di platform. Kami membutuhkannya dalam persaingan di setiap negara. Itu sebabnya kami mengirimkan lamarannya. Saatnya untuk berubah. Saatnya bertransformasi dan saatnya mengangkat semua orang ke level berikutnya karena kita harus menjadi dan tetap menjadi olimpiade kecantikan nomor satu di dunia,” kata Jakrajutatip.
Miss Universe saat ini melibatkan setidaknya 94 negara.
“Kami masih memiliki kandidat lain yang akan datang. Masih banyak lagi delegasi yang akan datang. Jadi bapak dan ibu sekalian, saya ingin bapak dan ibu sekalian, masyarakat Indonesia, untuk mencurahkan tenaganya untuk putaran selanjutnya di negara kalian masing-masing,” ujarnya seraya menambahkan bahwa pentas dunia Miss Universe berikutnya akan diadakan di El Salvador.
Awal bulan ini, YPI mengaku kecewa dengan pengumuman mendadak MUO tentang pergantian pemegang izin.
“Kami menunggu kabar resmi dari (MUO) direktur waralaba global Carlos Capetillo mengenai kelanjutan lisensi kami,” kata Juru Bicara YPI Mega Angkasa dalam keterangannya, 10 Februari seperti dikutip CNN Indonesia.
Mega mengatakan YPI menunggu hasil penawaran izin tahun 2023 yang diumumkan pada 25 Januari. YPI mengaku hanya punya waktu singkat untuk mempersiapkan penawaran yang ditutup pada 31 Januari itu.
Menurut YPI, MUO akan mengumumkan hasil penawaran pada 7 Februari, namun YPI tidak menerima kabar hingga 8 Februari, hanya beberapa menit setelah CSK mengumumkan bahwa mereka adalah pemegang lisensi baru untuk Indonesia.
Menurut Mega, YPI mengkritisi kurang transparannya proses tender. (tiga)