7 April 2022
KUALA LUMPUR – Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) akan menyelidiki data penerbangan penerbangan Malaysia Airlines yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 setelah dilaporkan menukik tiba-tiba dan terbang tidak menentu sebelum berbalik pada Minggu (3 April).
Kepala eksekutif CAAM Chester Voo Chee Soon mengatakan pihak berwenang akan meninjau sistem pemantauan data penerbangan internal pada Penerbangan MH2664 untuk menyelesaikan masalah ini.
“Data awal menunjukkan respons yang benar dari kru operasional terhadap masalah di kapal,” kata Kapten Voo dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
“CAAM akan terus memantau situasi dan tidak akan berkompromi terhadap masalah apa pun yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan operasi maskapai penerbangan dan masyarakat,” tambahnya.
The Straits Times mengkonfirmasi dari sumber resmi bahwa pesawat yang terlibat dalam dugaan insiden hari Minggu adalah Boeing 737-800, model yang sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan China Eastern Flight MU5735 yang dilaporkan pada 21 Maret.
Pesawat penumpang Tiongkok membawa 132 penumpang dan awak dan sedang dalam perjalanan dari kota Kunming ke Guangzhou ketika tiba-tiba menukik tajam dan jatuh di daerah pegunungan yang berhutan lebat.
Pada hari Selasa, seorang penumpang penerbangan MH2664 mengklaim bahwa pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur menuju kota Tawau di Sabah tiba-tiba terjun sebelum berbalik dan kembali.
Menulis di Facebook tentang pengalamannya pada penerbangan pukul 14.30, penumpang Halimah Nasoha mengatakan banyak penumpang panik, menjerit dan menangis ketika pesawat kehilangan ketinggian secara drastis sekitar 30 menit setelah lepas landas.
Dia mengklaim bahwa pelacak radar penerbangan yang ditampilkan di kokpit menunjukkan penerbangan turun dari 25.000 kaki ke 23.000 kaki (7.620m menjadi 7.010m) – turun 610m.
“Itu sangat menakutkan bagi banyak dari kita. Saya benar-benar merasa seperti saya akan mati,” tulisnya di Facebook.
“Saya kesal karena saya tidak mengenakan sabuk pengaman pada saat itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia “melayang” dari tempat duduknya sebagai akibatnya.
“Penerbangan tidak stabil. Itu naik dan kemudian turun. Tapi saat pertama kali menurun adalah yang terburuk,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Malaysia Airlines mengatakan bahwa penerbangan MH2664 dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) berbalik arah karena “masalah teknis” pada pesawat dan bahwa masalah teknis tersebut “diperburuk oleh cuaca buruk dalam perjalanan”.
Ia menambahkan bahwa pilot tersebut kembali ke KLIA sebagai tindakan pencegahan demi keselamatan penumpang, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pesawat mendarat dengan selamat di Kuala Lumpur pada pukul 17:03.
Ibu Halimah juga memuji efisiensi penanganan situasi darurat yang dilakukan pilot di posnya.
Ketika ditanya mengenai nomor model pesawat, Malaysia Airlines mengatakan pihaknya tidak menambah pernyataan mengenai insiden tersebut.
Sementara itu, CAAM tidak menanggapi pertanyaan tentang model pesawat dan apakah pesawat yang terlibat dalam insiden hari Minggu itu dilarang terbang.
Tidak diketahui berapa jumlah pesawat 737-800 yang dimiliki maskapai ini dalam armadanya.
Pada hari Minggu, setelah pesawat Malaysia Airlines mendarat, seluruh awak dan penumpang naik pesawat lain untuk berangkat ke Tawau sesuai rencana. Pesawat yang terlibat dalam insiden tersebut telah dilarang terbang sambil menunggu penyelidikan, kata seorang pejabat kepada ST.