‘Padamkan apinya sekarang’: aktivis lingkungan hidup di M’sian

25 Januari 2023

KUALA LUMPUR – Cuaca basah dan sejuk akan berubah menjadi kondisi yang lebih hangat dan kering dalam beberapa bulan mendatang, kata para ahli.

Hal ini menimbulkan seruan dari para pemerhati lingkungan agar pihak berwenang menindak aktivitas pembakaran terbuka ilegal setelah musim hujan berakhir.

Presiden Asosiasi Ekowisata dan Konservasi Malaysia, Andrew Sebastian, mengatakan undang-undang yang lebih ketat harus ditegakkan terhadap pembakaran di tempat umum, yang diperkirakan akan meningkat.

“Selain denda dan penjara, mereka yang dengan sengaja menyebabkan kebakaran hutan harus masuk daftar hitam.

“Mereka tidak hanya melakukan kejahatan terhadap lingkungan, tapi juga terhadap kemanusiaan akibat perubahan iklim.

“Hukuman seperti itu juga akan menjadi peringatan keras untuk mencegah orang lain secara sengaja atau tidak sengaja menyalakan api,” katanya.

Dia menambahkan bahwa lembaga penegak hukum yang relevan harus dilengkapi dengan baik untuk menghadapi skenario pembakaran terbuka dan mulai mengidentifikasi potensi titik api.

Beberapa negara bagian mencatat adanya aktivitas pembakaran terbuka sejak awal tahun, yakni di Johor dengan lebih dari 161 laporan hingga kemarin.

Jumlah insiden pembakaran terbuka diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, dan Departemen Meteorologi (MetMalaysia) memperkirakan 51% kemungkinan terjadinya cuaca hangat akibat datangnya El Nino.

El Nino – bahasa Spanyol untuk “anak” – adalah fase hangat dari El Nino-Osilasi Selatan (Enso) dan berhubungan dengan arus laut hangat yang berkembang di Pasifik khatulistiwa tengah dan timur-tengah.

Hal ini juga membawa dampak sebaliknya dari La Nina. Meskipun La Nina berarti lebih banyak hujan di Malaysia, El Nino cenderung menyebabkan cuaca lebih kering dan hangat.

Muhammad Helmi Abdullah, direktur jenderal MetMalaysia, mengatakan negara ini biasanya mengalami cuaca yang lebih kering dan menerima curah hujan yang relatif lebih sedikit selama musim barat daya antara bulan Mei dan September.

“Selama periode ini, angin barat akan terus-menerus meniupkan atmosfer yang lebih kering dengan kelembapan udara yang lebih rendah.

“Hal ini menyebabkan berkurangnya awan hujan pada musim hujan ini,” ujarnya saat ditanya.

Muhammad Helmi mengimbau masyarakat untuk tidak ikut melakukan kegiatan pembakaran umum karena cuaca semakin kering.

Pakar iklim Universiti Malaya Prof Datuk Dr Azizan Abu Samah mengatakan, periode basah saat Tahun Baru Imlek disebabkan pengaruh La Nina.

“Dari sudut pandang iklim, diperkirakan akan terjadi hujan di atas normal.

“Episode hujan khusus ini didorong oleh gelombang dingin, atau apa yang dianggap oleh MetMalaysia sebagai gelombang monsun,” katanya.

Dia menambahkan, cuaca basah baru-baru ini juga disebabkan oleh konvergensi angin di pantai timur dan barat semenanjung.

“Situasi ini seharusnya mulai mereda pada 24 Januari,” kata Prof Azizan.

Randolph Jeremiah, anggota komite eksekutif Asosiasi Perlindungan Lingkungan Malaysia, mengatakan selain memantau situasi lokal, masalah pembakaran lahan juga harus menjadi perhatian negara-negara tetangga.

“Iklim yang lebih hangat berdampak pada kita dan negara-negara tetangga kita, terutama ketika sebagian besar negara ASEAN merupakan negara dengan perekonomian besar yang berbasis pertanian,” katanya.

Yeremia menyebutkan lahan gambut kering di wilayah tersebut merupakan bahaya yang bisa terjadi selama musim kemarau.

“Seperti di Johan Setia, Klang, lahan gambut mudah terbakar hanya dalam beberapa hari di bawah terik matahari, yang kemudian dapat menyebar ke hutan di sekitarnya,” tambahnya.

Dr Yasmin Rasyid, pendiri dan presiden EcoKnights, mengatakan bahwa aktivitas pembakaran liar ilegal tidak boleh dianggap enteng karena dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat. “Hal ini akan memperparah penurunan kualitas udara jika lalu lintas di dalam kota tetap padat selama masa transisi, disertai dengan pembakaran terbuka,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kemauan politik dan kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk mengatasi masalah pembakaran lahan yang tidak pernah berakhir selama kekeringan tahunan.

Yasmin mengatakan masyarakat juga harus mewaspadai masalah ini dan melaporkan aktivitas pembakaran ilegal kepada pihak yang berwenang.

Pada bulan Mei lalu, Departemen Lingkungan Hidup dan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengeluarkan peringatan terhadap pembakaran terbuka menjelang dimulainya musim kemarau.

Berdasarkan situs Pusat Meteorologi Khusus Asean, titik api telah terdeteksi pada bulan ini di beberapa wilayah di Thailand, Vietnam, dan Kamboja.

Result SDY

By gacor88