Perdana Menteri Shehbaz Sharif berpidato pada upacara pengibaran bendera di Islamabad. — DawnNews TV

“Jika kita bisa menjadi kekuatan nuklir, kita juga bisa menjadi kekuatan ekonomi, tetapi untuk itu kita harus berjuang siang dan malam dan membuktikan kepada dunia bahwa kita tidak lebih dari siapa pun,” kata perdana menteri.

“Gerakan Pakistan adalah pelajaran untuk semua,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada hambatan yang dapat menghentikan suatu negara untuk mencapai tujuannya begitu ia telah memutuskan jalannya.

PM Shehbaz juga mendesak bangsa untuk memainkan peran dalam pembangunan negara dengan mengikuti prinsip-prinsip persatuan, iman dan disiplin Quaid-i-Azam. Ia juga mengatakan bahwa bangsa harus mengidentifikasi kesalahan masa lalu agar tidak terulang di masa depan.

Kemudian, Perdana Menteri mengunjungi Pakistan Sweet Homes dan berpartisipasi dalam upacara pemotongan kue, bersamaan dengan pengumuman hadiah bus untuk kebutuhan transportasi institut tersebut.

‘Pengorbanan besar nenek moyang kita’

Sebelumnya, dalam pesan terpisah, Perdana Menteri dan Presiden Arif Alvi mengucapkan selamat atas 75 tahun kemerdekaan negara.

Dalam pesannya, mereka mengatakan bahwa hari ini mengingatkan kita akan pengorbanan yang dilakukan oleh para pendiri kita di bawah kepemimpinan dinamis Quaid-i-Azam, Radio Pakistan dilaporkan.

Presiden mengatakan hari ini bahwa kami juga menegaskan kembali niat kami untuk menjunjung tinggi ideologi Pakistan dan menjadikan negara itu sebagai negara-negara kesejahteraan Islam modern yang ideal.

Menteri Luar Negeri Bilawal Bhutto Zardari dalam pesannya mengatakan Pakistan memiliki alat yang diperlukan untuk menghadapi semua tantangan. Dia menggarisbawahi bahwa negara menghormati upaya luar biasa dari Quaid-i-Azam Muhammad Ali Jinnah dan rekan-rekannya yang mengarah pada pembentukan Pakistan yang disebutnya “tanah air kita yang merdeka”.

“Kami juga memberikan penghormatan atas pengorbanan besar yang dilakukan nenek moyang kami dalam perjuangan untuk kebebasan.”

Menteri luar negeri mengatakan perjalanan 75 tahun terakhir telah mengalami pasang surut, menambahkan bahwa Pakistan telah berjuang melawan segala rintangan.

“Namun, kami selalu mengatasi tantangan ini dengan ketahanan dan ketekunan. Merupakan suatu kebanggaan besar bahwa Kementerian Luar Negeri telah menjadi bagian dari perjalanan ini sejak awal dan sejak itu bekerja dengan rajin untuk menjaga agar bendera nasional berkibar tinggi di seluruh dunia.”

Dia mengatakan Kementerian Luar Negeri terus mengejar tujuan kebijakan luar negeri yang ditetapkan oleh para pendiri negara.

“Kementerian Luar Negeri mempertahankan posisinya sebagai garis pertama keputusan untuk negara kita. Kami sepenuhnya menyadari realitas dunia baru yang harus kami lalui dengan hati-hati dan pandangan jauh ke depan.”

Bilawal mengatakan Pakistan berdiri tegak sebagai negara modern sambil mempertahankan identitas historisnya, menambahkan, “Kami adalah bangsa dengan pandangan ke masa depan.”

“Kita akan merenungkan masa depan untuk menentukan jalan ke depan bagi perdamaian, kemakmuran dan pembangunan tanah air kita,” pungkasnya.

Penghargaan diberikan

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Alvi juga memberikan penghargaan sipil kepada 253 warga negara Pakistan dan warga negara asing. Warga dianugerahi penghargaan karena menunjukkan keunggulan dan keberanian di berbagai bidang, Radio Pakistan dilaporkan.

Presiden juga memberikan penghargaan militer kepada para perwira dan prajurit Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Pakistan.

Presiden memiliki dua Sitara-i-Basalat, 68 Tamgha-i-Basalat, 33 Imtiazi Asnad, 68 kartu rekomendasi COAS, 22 Hilal-i-Imtiaz (Militer), 102 Sitara-i-Imtiaz (Militer) dan 130 Tamgha-i diberikan -Imtiaz (Militer).


taruhan bola online

By gacor88