10 Maret 2023
JAKARTA – Panglima TNI Laksamana. Yudo Margono menerima tawaran bantuan Selandia Baru dalam operasi pembebasan pilot Selandia Baru yang disandera selama kurang lebih sebulan oleh kelompok bersenjata pemberontak Papua di Kabupaten Nduga, Dataran Tinggi Papua, dari tangan yang ditunjukkan. .
Yudo mengatakan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Burnett, pekan lalu telah memberikan bantuan dalam kunjungan Dubes ke Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
“Dia menawarkan bantuan, tapi saya masih bisa menyelesaikan (misi penyelamatan),” kata Yudo kepada wartawan di sela-sela acara Rabu yang diposting di YouTube. “Beliau (duta besar) berharap tidak ada bahaya yang menimpa pilot. Dia berharap pilot akan selamat.”
Tetapi Yudo tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang bantuan apa yang dibawa Burnett ke meja, selain “diplomasi.” Sebelum tawaran itu, para diplomat Selandia Baru dilaporkan melakukan perjalanan ke Papua untuk memantau proses negosiasi melalui Indonesia.
Yudo juga menegaskan kembali bahwa yang terjadi sekarang adalah operasi penegakan hukum, bukan operasi militer, dan mereka akan melanjutkan dengan persuasi dan kesabaran untuk melindungi warga sipil setempat di daerah tersebut.
“TNI saat ini masih bisa menangani masalah penyelamatan pilot Susi Air sesuai kebijakan pemerintah untuk menyelesaikannya dengan soft approach,” kata Juru Bicara TNI Cdre. Kisdiyanto mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Kamis.
Pihak berwenang memilih untuk mengizinkan negosiasi dengan pemberontak berlanjut karena kekhawatiran tumbuh bahwa penggunaan kekuatan dalam upaya penyelamatan hanya akan mengulangi kesalahan yang dibuat dalam operasi sebelumnya yang serba salah.
Plt Bupati Nduga Namia Gwijangge dan tokoh agama dan suku setempat juga ditugaskan untuk bernegosiasi dengan para penculik untuk pembebasan pilot.
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens asal Selandia Baru ditangkap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari setelah mendarat di Nduga, bersama beberapa penumpang WNI yang kemudian dibebaskan. Kelompok tersebut, yang terkait dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM), menuntut agar Jakarta mengakui kemerdekaan Papua sebagai ganti pembebasan Mehrtens dan telah menggunakan krisis sandera yang sedang berlangsung sebagai cara untuk menginternasionalkan tujuan politiknya.
Seorang juru bicara TPNPB membagikan foto dan video Mehrtens yang dikelilingi oleh sekitar selusin pejuang, beberapa di antaranya bersenjatakan senapan, busur, dan anak panah. Mehrtens terdengar mengatakan bahwa para penculiknya menuntut agar TNI mundur dari Papua atau dia akan ditahan seumur hidup.
Menurut Kapolda Papua, Insp. Jenderal Mathius Fakhiri, kelompok pemberontak menuntut pengiriman senjata dan amunisi sebagai ganti pembebasan Mehrtens. Pihak berwenang menolak permintaan ini, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut.
Akhir bulan lalu, Menteri Eksekutif Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud mengatakan pasukan keamanan telah melacak kelompok yang menahan pilot tersebut tetapi akan menahan diri dari tindakan yang dapat membahayakan nyawanya.